BOGOR-KITA.com – Guna memperluas akses pasar keluar negeri, sebanyak 50 pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) se-Kota Bogor dipertemukan langsung dengan atase perdagangan dan stakeholder terkait. Kegiatan yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Bogor tersebut dibuka secara resmi Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman di Hotel Bahtera I, Cipayung, Kabupaten Bogor, Rabu (18/10/2017).
Sekretaris Disperindag Kota Bogor Dinar Dahlia menjelaskan, Temu Usaha Bisnis IKM Kota Bogor yaitu temu usaha bisnis antara eksportir dan calon eksportir dengan stakeholder untuk memperluas jaringan pemasaran atau jaringan usaha.
“Jadi maksud dari kegiatan ini adalah untuk mempertemukan pelaku usaha Kota Bogor dengan stakeholder terkait, seperti dari Kementerian Perdagangan, atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) serta Bank Indonesia.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini, kata Dinar, pertama untuk menambah wawasan pelaku usaha dalam mengembangkan pemasaran produknya baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Kedua, untuk mengetahui dan memahami regulasi dari pasar Internasional, seperti regulasi di 4 negara yaitu Thailand, Barcelona dan Osaka, Jepang. Selain itu, tujuan yang ketiga yakni untuk mendapatkan informasi dan peluang perluasan jaringan usaha dan hubungan bisnis.
Dinar menambahkan, yang menjadi narasumber pada kegiatan ini antara lain dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor dan Impor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI David Marpaung, atase Thailand Rita, ITPC Barcelona Dede, ITPC Jeddah Gunawan. ITPC Osaka B Hamidah, Bank Indonesia Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor. (Tria/Hari/Lani-SZ)
Pemkot Bogor Berharap Pelaku IKM Tembus Pasar Internasional
Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman berharap pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Bogor bisa atau mampu menembus pasar internasional. Namun ia mengakui masih ada persoalan-persoalan atau kendala untuk merealisasikannya.
Menurut Usmar, jika sumber daya manusianya siap, peluang pasar ada dan memproduksinya pun bisa maka hal itu akan terwujud, tetapi jika modalnya tidak ada maka akan terkendala. Disamping itu ada juga persoalan-persoalan lain seperti kualitas produksi yang tidak menjamin.
“Nah dari persoalan-persoalan tersebut merupakan syarat-syarat atau standar yang perlu dijamin. Kalau semua syarat itu dapat terpenuhi maka itu akan menjadi potensi yang sungguh luar biasa,” kata Usmar saat membuka acara Temu Usaha Bisnis Antara IKM Kota Bogor Dengan Atase Perdagangan Dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Hotel Bahtera I, Cipayung, Kabupaten Bogor, Rabu (18/10/2017).
Kepada para pelaku usaha Pemerintah berharap dapat menyerap tenaga kerja. Jika program-program pembinaan yang ada di Disperindag belum signifikan menopang usaha jangan sungkan memberikan masukan.
Terkait dengan temu usaha ini Usmar menerangkan hal ini sesuai orientasi Kota Bogor, yakni Kota jasa yang berbasis pariwisata dan ekonomi kreatif. Kegiatan ini untuk meningkatkan nilai tambah dari industri yang ada di Kota Bogor.
Usmar berharap melalui Temu Usaha Bisnis IKM Kota Bogor yaitu temu usaha bisnis antara eksportir dan calon eksportir dengan stakeholder dapat memperluas jaringan pemasaran atau jaringan usaha. Dia meminta agar peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya untuk mencari celah memasarkan produksinya.
“Intinya bagaimana meningkatkan nilai tambah itu sendiri dengan ditambah sumber daya yang memadai melalui pelatihan, pembinaan dan temu usaha,” harap Usmar. []Admin