BOGOR-KITA.com – Dua anak manusia ini, tampaknya lepas dari pantauan Pemerintahan Kota Bogor. Walaupun alamat tinggal mereka berada tidak jauh dari keramaian dan hingar bingar Jalan Sholeh Iskandar, yang saat ini gencar membangun jalan layang dengan biaya triliunan, kedua anak manusia yang terdiri dari anak dan ibunya itu seperti berada di suatu wilayah sepi tak berpenghuni.
Tak pelak, derita menahun yang sudah mereka tanggung, terus berlanjut hingga kini. Ibu itu bernama Aisyah (44 tahun), sedang anaknya, perempuan bernama Acha (23 tahun).Aisyah, adalah seorang mualaf dengan status janda. Aslinya dari Columbia, dia tinggal di Bogor, karena dulunya bersuamikan orang Bogor. Aisyah ditinggal suami dengan membawa Acha.
Naluri ibu yang kuat membuatnya tak lelah mencari keberadaan anaknya, sampai akhirnya ditemukan. Namun sayang, sang anak ditemukan dalam keadaan cacat dengan kaki bengkok tak bisa berjalan karena dipasung di kandang kambing selama 13 tahun. Tidak jelas mengapa Acha dipasung, mungkin karena dia anak dalam kategori memiliki kebutuhan khusus (autis).
Keduanya kini tinggal di sebuah rumah petak kecil di kampung belakang Taman Yasmin Sektor 6 yang dipinjamkan oleh seorang yang tidak kuasa melihat derita yang dialami ibu dan anak itu. Saat ditemui, Aisyah berusaha memperlihatkan keceriaan, walau anaknya, Acha tak kunjung sembuh dari leukimia yang sudah mencapai stadium akhir.
“Saya harus terus menjaga, terus bekerja terus berjuang demi Acha,” kata Aisyah yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung. Kondisi itu pula yang mendorong seorang ibu warga Sentul City turun tangan memberikan kursi roda untuk Acha. “Saya ingin Acha bisa keluar rumah petaknya dengan kursi roda dan melihat luasnya dunia dan Maha Besarnya Allah,” kata ibu itu saat mengunjungi rumah Aisyah. []BK-1
