Nasional

59% Pengguna Smartphone Tidak Baca Utuh Berita yang Di-share

BOGOR-KITA.com – Tenaga Ahli Ditjen IKP Kemkonminfo Dr Ismail Cawidu mengatakan, 59 persen pengguna smartphone tidak membaca informasi yang dishare secara utuh. Sementara Anita Wahid dari Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax Indonesia mengatakan satu hari ada 5 hoaks yang diproduksi, paling banyak dalam bentuk narasi tulisan dan foto menggunakan saluran digital Facebook sebesar 47,83 persen.

Hal ini terungkap dalam diskusi publik yang digelar Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) bertajuk ‘Melawan  Hoaks di Tahun Politik’ di Hongkong Cafe, Jakarta, Minggu (30/9/2018).

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana  mendudukkan para pemangku kepentingan, penyelenggara pemilu, tim sukses dari dua kubu, serta masyarakat untuk bersama melawan hoaks dan kampanye yang memanfaatkan sentimen SARA serta menebar kebencian.

Baca juga  Bamsoet Harap RUU Cipta Kerja Dapat Menjadi Solusi Antara Buruh dan Pengusaha

”Hal ini tentunya menjadi tanggung jawab semua pihak untuk turut berkontribusi positif, memberantas hoaks dan mencegah perpecahan di masyarakat,” tutur Agung Sedayu selaku Koordinator Presidium FAA PPMI dalam siaran pers yang diterima Bogor-Kita.com Minggu, (30/9/2018).

Hadir dalam diskusi publik tersebut Fritz Edward ( Divisi Hukum Badan Pengawas Pemilihan Umum), Anita Wahid (Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax Indonesia – Mafindo),  Ridwan Habib (Tim Kampanye Nasional Jokowi- Maruf Amin), Wahyuni Refi ( Front Nasionalis Partia Dyaksa –Prabowo Subianto – Sandiaga Uno), Rommy Fibri ( Dewan Pembina FAA PPMI dan Pakar Komunikasi), AKBP Purnomo (Kanit Subdit II Unit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri), dan Dr Ismail Cawidu (Tenaga Ahli Ditjen IKP Kemkonminfo).

Baca juga  Bikin Status di Facebook Tentang Capres, Lurah Babakan Dalam Sorotan Bawaslu

Saat dihubungi BOGOR-KITA.com, Wahyuni Refi mengungkapkan segenap relawan Prabowo- Sandi sangat berkepentingan akan terselenggaranya pilpres yang fair dan bermartabat. Hoaks adalah musuh bersama. Melawan hoaks tidak saja di hilir tapi yang terpenting justru di hulu, hoaks production ia menyebutnya. Jadi melawan dari akarnya.

Dibutuhkan komitmen kuat dari pemerintah (kominfo, kepolisian RI), penyelenggara pemilu, kandidat beserta tim dan juga masyarakat luas untuk bersama-sama melawan dan menghentikan hoaks. Kegiatan diskusi publik ini ditutup dengan deklarasi masyarakat anti hoaks.

Perwakilan Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ridlwan Habib mengatakan timnya selalu berupaya melakukan kampanye baik. “Kami juga akan menindak pelaku hoaks meski dia ada di kubu kami sendiri,” ujarnya. [] Hari

Baca juga  Dompet Dhuafa Gelar Gathering Warrior of Kindness, Ditutup 'Komang' Raim Laode
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top