BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Sekarang ada 155 vaksin corona virus (Covid-19) yang dikembangkan di seluruh dunia dan terdaftar di WHO. Dimana salah satunya yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd, perusahaan bioteknologi asal Cina yang juga bekerjasama dengan Bio Farma, perusahaan BUMN Indonesia.
Hal ini diungkapkan Prof dr. Taruna Ikrar MPharm, MD, PhD, ahli farmakologi dalam webinar dengan harian Rakyat Merdeka, Senin (13/7/2020).
“Ada tujuh vaksin Covid-19 yang sudah uji klinis atau diuji coba kepada manusia, yakni yang diproduksi Modena, CanSino Biologics, The Universitas of Oxford, Inovio Pharmaceuticals, Pfizer/BioNTech, Beijing Institute of Biological Products/Wuhan Intitute of Biological Products, Sinopharm/Sinovac.
Semuanya sudah sampai pada fase 3 atau uji klinis, dengan demikian perkiraan pada akhir tahun 2020 vaksin sebenarnya sudah siap,” ungkap Taruna Ikrar.
“Uji klinis fase 1 dan fase 2, hasilnya sudah cukup menggembirakan, karena pertama efek sampingnya kurang, kedua keamanannya bagus dan ketiga efektifitasnya masih terus dianalisis,” tambahnya.
Pada fase 1 dan fase 2 jumlah uji coba masih kurang, masih sekitar 100 sampel orang. “Kalau sudah masuk fase 3 jumlah sampelnya sudah ribuan dan multicenter dan sekarang sudah ada masuk fase 3 khususnya dari Oxford,” tutur Taruna Ikrar.
“Kalau sudah mendapatkan aproval atau disahkan oleh badan dunia maka sudah bisa dibuat massal dan tergantung dimana dia akan dibuat massal. Dan ini antar negara bisa,” jelas Taruna Ikrar asal Makassar.
Dikatakannya, Indonesia punya peluang besar untuk membuat vaksin untuk melawan virus corona (Covid-19) lewat kerjasama dengan beberapa perusahaan besar farmasi dunia. Bahkan, dengan pengalaman menghadapi wabah polio dan lain-lain, Indonesia akan mempu melawan Covid-19.
“Indonesia kan sedang kerjasama dengan Sinovac Biotech Ltd, perusahaan bioteknologi dari Cina, tentu ini peluang. Nah, jadi dengan demikian maka optimisme vaksin yang secara riil itu ekspetasinya akhir tahun ini sudah bisa tersedia,” ujar Taruna Ikrar.
Jadi dengan kerjasama tersebut, jika vaksin buatan Sinovac sudah mendapatkan izin dari WHO dan badan obat dunia, maka vaksin tersebut bisa juga dikembangkan di Indonesia, terutama oleh Bio Farma yang selama ini menjalin kerjasama.
“Dengan pengalaman kita melawan wabah polio dan lain-lain pakai vaksin, tentu kita optimis bisa mengatasi Covid-19. Ini akan memberi harapan besar kepada masyarakat yang terus bertanya-tanya kapan wabah ini akan berakhir,” jelas Taruna Ikrar. [] Anto