BOGOR-KITA.COM, BOGOR – Ukuran keberhasilan sebuah Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD adalah apabila tidak lagi minta modal kepada pemerintah dan mampu meraih untung, berkontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah atau PAD.
Hal ini dikemukakan pengamat kebijakan publik Yusfitriadi menanggapi pernyataan Wakil Walikota Bogor 2008 – 2013 Usmar Hariman yang menilai Direksi PDAM Tirta Pakuan yang masih menjabat sekarang ini layak dilanjutkan.
Pernyataan Usmar Hariman diberitakan BOGOR-KITA.com, Jumat (30/10/2020) pagi. (Lihat: https://bogor-kita.com/usmar-hariman-direksi-pdam-sekarang-sangat-layak-dilanjutkan/).
Alasan Usmar menilai Direksi PDAM Tirta Pakuan layak dilanjutkan antara lain, karena PDAM sehat, terbaik se-Indonesia, memberikan deviden 55%, program zakat korporasinya tertinggi di Kota Bogor, kompak, guyub harmonis, beberapa kali mendapat WTP dari BPK, dan lain-lain
Yus, sapaan akrab Yusfitriadi mengatakan, belum tuntas secara substantif kelayakan yang disebutkan Usmar.
“Bagi saya yang dimaksud kelayakan substantif adalah apabila capaian kinerja yang meningkat dan lebih baik jika dibandingkan dengan pendahulunya, atau signifikan dalam memberikan keuntungan, sehingga kontribusi signifikan juga dalam meningkatkan PAD Kota Bogor,” kata Yus kepada BOGOR-KITA.com, Jumat (30/10/2020) malam.
Jika sebuah BUMD masih saja diberikan modal oleh APBD maka sudah bisa dipastikan BUMD tersebut belum memberikan keuntungan secara signifikan.
“Apakah PDAM Tirta Pakuan sudah meraih keuntungan dan berkonribusi signifikan terhadap PAD Kota Bogor?” kata Yus mempertanyakan.
“Bisa jadi, pernyataan Usmar tersebut merupakan penggiringan opini. Sehingga bagi siapa pun yang akan mendaftar sebagai Direksi PDAM seakan sudah terkunci dengan pernyataan Usmar tersebut. Selain itu penggiringan opini yang dilontarkan oleh Usmar, diduga untuk mempengaruhi kebijakan Walikota Bogor dalam menentukan Direksi PDAM Tirta pakuan periode yang akan datang,: tutup Yus. [] Hari