Kota Bogor

Warga Pertanyakan Komitmen Pemkot Jaga RTH di Kota Bogor

BOGOR-KITA.com – Jika saat dialog antara warga dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di Kelurahan Bondongan pekan lalu warga mengeluhkan kemacetan, tidak demikian dengan warga Kelurahan Sukadamai, Tanah Sareal, Senin (10/10/2016). Warga Sukadamai mempertanyakan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam mempertahankan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bogor.
Melalui salah seorang warga, Syukron, mereka mengkritisi Pemkot Bogor dan menanyakan kebijakan pemerintah mengenai masalah pertanian dan termasuk petani di dalamnya. Sebab, mereka menyadari dan melihat semakin menipisnya lahan pertanian yang tersisa di Kota Bogor.
Menanggapi pertanyaan warga, Walikota Bogor Bima Arya yang turut didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bogor Yane Ardian, juga mengakui semakin menipisnya lahan pertanian yang kini tersisa.
“Memang lahan pertanian ini sekarang sudah semakin menipis, hanya tersisa sekitar 350 hektar. Oleh karena itu, saya meminta kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM) untuk tidak asal mengeluarkan perizinan terutama untuk pengembang perumahan,” jelas Bima.
Apalagi, katanya, pihak pengembangnya bukan berasal dari Bogor. Begitu pun halnya dengan para pembelinya yang juga bukan dari Bogor. “Akhirnya yang ada malah orang asli Bogornya sendiri tersisihkan, pindah ke pinggiran,” ujarnya.
Oleh sebab itulah, menurut Bima, kendati Kota Bogor bukanlah sebagai wilayah agraris yang mengandalkan sumber perekonomiannya dari bidang pertanian. Tetapi, katanya, paling tidak dengan mempertahankan lahan pertanian atau ruang terbuka hijau itu ada strategi dari Pemkot Bogor untuk mempertahankan kawasan-kawasan itu sebagai paru-paru kota. [] Admin

Baca juga  Selama Ramadhan, KTKB Libur
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top