Kab. Bogor

Warga Keluhkan Biaya Pembelian Seragam Sekolah dan Biaya Sukarela SMA Negeri 1 Rumpin

BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Beberapa warga yang anaknya baru masuk ke SMA Negeri 1 Rumpin pada tahun ajaran 2025 ini mengeluhkan adanya biaya pembelian seragam sekolah dan uang dana sukarela kepada orang tua siswa baru.

Yuli Triana Sari yang mengaku keponakan nya baru saja masuk di SMAN 1 Rumpin, di minta membayar sebesar 700 ribu rupiah untuk biaya pembelian seragam sekolah dan uang sukarela sebesar 500 ribu rupiah.

“Uang 700 ribu itu untuk baju almamater, baju koko, baju seragam, baju batik dan dan baju olahraga. Lalu diminta uang sukarela sebesar 500 ribu rupiah,” ungkap Yuli Triana Sari kepada wartawan, Selasa (29/7/2025).

Yuli membeberkan, pihak sekolah berdalih jika adanya biaya pembelian seragam dan biaya uang sukarela ini berdasarkan hasil keputusan bersama pihak komite sekolah.

Baca juga  Ketua FORMI Jawab Kritik Lomba Senam Pancakarsa

“Ini sangat memberatkan orang tua murid, termasuk juga orang tua keponakan saya. Apalagi ada aturan larangan bagi sekolah untuk menjual seragam dan meminta biaya lainnya,” ungkap Yuli tegas.

Seharusnya, lanjut Yuli, pihak sekolah hanya menyediakan baju seragam, baju batik, baju koko dan baju olahraga di koperasi sekolah. Dan orang tua murid bisa membeli dan bisa tawar menawar soal harga sesuai pasaran.

Ia mengaku, sudah meminta kepada orang tua dari keponakannya untuk tak membayar biaya – biaya yang diminta tersebut. Karena belum ada penjelasan pihak sekolah untuk apa biaya – biaya itu digunakan nantinya.

“Setiap orang tua murid baru dipanggil satu persatu, diminta membayar biaya seragam dan biaya uang sukarela. Lalu disuruh tanda tangan. Meski bayarnya boleh dicicil tapi ini sangat memberatkan,” tandas Yuli.

Baca juga  Proyek Gedung Lantai Dua SDN Lumpang 02 Parungpanjang Ambruk

Orang tua murid lainnya, yang tidak mau di sebut namanya mengaku telah membayar Rp. 350 ribu rupiah untuk baju seragam dan baju almamater. Namun ia mengaku belum bisa membayar biaya uang sukarela.

“Saya cuma ada uang 350 ribu jadi hanya beli baju almamater dan baju seragam. Tapi uang sukarela belum, tapi saya sudah tulis 500 ribu dan tanda tangan. Itu saat daptar ulang ke sekolah, dan tiap orang tua murid dipanggil satu – satu,” ujarnya polos.

Meski mengaku tak keberatan, namun diri nya belum memastikan bisa atau tidak untuk memberi uang sukarela. Karena lebih fokus pada biaya untuk pembelian seragam sekolah bagi anaknya.

Baca juga  Beri Pelayanan Komprehensif, RS EMC Sentul Resmikan Cardio Metabolic Clinic

“Meskipun uang sukarela bisa dicicil, pihak sekolah bilang waktunya terbatas. Tetapi saya lebih fokus untuk bayar baju seragam karena itu lebih penting,” imbuhnya.

Dikonfirmasi wartawan soal keluhan orang tua murid tentang kegiatan penjualan baju seragam sekolah dan uang sukarela, pihak SMAN 1 Rumpin melalui bidang Humas nya membantah adanya hal tersebut.

“Tahun ini kita nggak berani mengadakan seragam dan kaos. Anak bebas beli sendiri,” ujat Muslih Taman, bidang Humas SMAN 1 Rumpin melalui pesan singkat. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top