Ilustrasi
BOGOR-KITA.com – Warga mempertanyakan kepastian rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, dalam hal ini Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) membeli lahan warga untuk kepentingan pelebaran jalan di perempatan Ciseeng yang menghubungkan empat kecamatan yang berada di wilayah utara Kabupaten Bogor. Kepastian itu mulai dipertanyakan, karena sejak sosialisasi yang dilakukan di Kantor Kecamatan Ciseeng beberapa waktu lalu, hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.
“Kami pemilik lahan butuh kepastian apakah pemkab jadi membeli lahan kami atau tidak,” ujar H Obing warga RT 01 RW 01, Desa Ciseeng, kepada PAKAR, DI Ciseeng, Minggu (30/11).
Dikatakan Obing, dalam sosialisasi itu warga sepakat akan mejual lahannya. “Jika tak ada kepastian, kami pun tentunya mengubah sikap kami, ,” ancamnya.
Kepala Desa Ciseeng Atin Supriatin membenarkan adanya pertanyaan sekaligus ancaman dari warga terkait lahan untuk pelebaran jalan tersebut. “Mereka ingin menanyakan kepastian dan terutama soal harga. Menurut mereka sekarang harga rata-rata sudah di atas Rp2 juta per meter persegi, meski NJOP baru Rp395 ribu,” ungkapnya.
Sekretaris Camat Ciseeng, Acep Sajidin saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya juga masih menunggu kepastian pelebaran jalan tersebut dari DBMP Kabupaten Bogor. “Sejauh ini DBMP baru melakukan sosialisasi, pengukuran dan kajian teknis," tuturnya.
Saat Musrenbang Kecamatan, imbuh Acep, Bappeda memang sudah menyampaikan bahwa pemkab sudah mengalokasikan anggaran Rp3,8 miliar. “Namun, hingga kini belum ada lagi tindak lanjut. Hal ini yang membuat warga sering datang dan bertanya-tanya ke Kantor Kecamatan Ciseeng,” katanya. Hingga berita ini diturunkan, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Program DBMP Kabupaten Bogor belum berhasil dimintai keterangan. [] Harian PAKAR/Admin