Kab. Bogor

Wabup Janji Cari Solusi, Atasi Permodalan Petani

Petani Bogor mengeluh kurang modal

BOGOR-KITA.com – Ternyata persoalan utama yang dihadapi oleh para petani di Bumi Tegar Beriman adalah permodalan. Hal ini diakui oleh sejumlah petani, slah satunya  Nurmunajat, asal Kelompok Tani (Poktan) Bina Bhakti Sari dari Kecamatan Dramaga.

“Persoalannya permodalam. Bagaimana kita mau berkembang saat mengajukan pinjangan harus ada sertifikat dulu. Susah kan bagi petani kalau harus punya jaminan semacam itu,” ujar Nurmunajat, Kamis (6/11) yang lalu di sela-sela kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Proyeksi Percepatan Pembangunan Bidang Pertanian dan Sumberdaya Alam Wilayah Bogor Barat yang digelar IPB di Ballroom Braja Mustika Hotel and Convention Centre, Jalan Dr. Semerum Komplek Bogor Golf, Kota Bogor.

Baca juga  Rudy Susmanto Siap Maju Pilbup Bogor 2024

Sejalan dengannya, Safrudin, petani lainnya menjelaskan, dirinya hendak meningkatkan hasil dari padi, namun tidak sanggupmodal tidak mencukupi untuk biaya perawatan.

“Kita mau berkembang, tapi uangnya tidak ada, karena tidak punya cukup biaya untuk beli pupuk dan perawatan. Sekarang saja,kalau tanam padi, untungnya cuma sepuluh persen karena semua habis buat perawatan, ,” beber dia.

Safrudin melanjutkan, tidak mungkin karena itu kemudian banyak petani, khususnya petani padi, beralih profesi atau menanam tanaman lain untuk dikembangkan dengan harapan mencapai keuntungan yang lebih besar.

“Sekarang ini petani padi makin sedikit. Kalaupun masih ada, mereka kebanyakan menanamnya sebagai konsumsi pribadi saja untuk disimpan,” bebernya.

Melihat persoalan para petani tersebut, Wakil Bupati Bogor Nurhayanti pun berjanji untuk memberikan solusi. “Soal permodalan ini memang tidak mudah karena ada aturan. Kita carikan solusi,” bebernya.

Baca juga  Jalan Penghubung Ciampea - Tenjolaya 2,3 Km Dibangun Tahun Ini

Ditanya apakah persoalan permodalan itu akan dikerjasamakan dengan bank, Nurhayanti menjelaskan, pihaknya masih harus meninjau ulang agar petani tidak dipersulit dengan bunga ataupun jaminan.

Ia melihat, salah satu model pengembangan permodalan yang pantas untuk dikembangkan, diantaranya adalah Kredit Cinta Rakyat (KCR) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Mudah-mudahan kita bisa,” tandasnya.

Wakil Bupati Bogor Nurhayanti sebelumnya menjelaskan, ada 5 persoalan pertanian yang dihadapi oleh petani, yakni ketersediaan lahan, air, modal, teknologi dan infrastruktur.

“Saya minta dari grup diskusi ini ada masukan yang bisa dihasilkan sebagai masukan kepada pemerintah,” bebernya.[] Harian PAKAR/Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top