Wabup Bogor: Uji Coba PTM untuk Hadirkan Kembali Pendidikan Berkualitas dan Cegah Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar
BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Uji coba pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di tengah pandemi covid-19 di Kabupaten Bogor, merupakan salah satu upaya Pemkab Bogor untuk menghadirkan pendidikan berkualitas dan meminimalisir kecanduan gadget di kalangan pelajar.
Penegasan ini dikemukakan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan saat menerima kunjungan kerja Komisi X DPR RI, di Ruang Serbaguna I Setda Kabupaten Bogor, Cibinong, Kamis (1/4/2021).
Iwan Setiawan mengatakan, pelaksanaan PTM Terbatas merupakan ikhtiar dalam rangka menghadirkan pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Bogor, juga untuk mengakomodir kekhawatiran stakeholder pendidikan terhadap kondisi anak yang mulai kecanduan gadget.
Iwan mengatakan, survey Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap 25.164 anak di 34 provinsi yang dirilis pada diawal 2021, menyatakan bahwa 79% anak tidak memiliki aturan penggunaan gawai, kemudian 34,8 % anak menggunakan gawai 3-5 jam perhari atau sekitar 25,4 % gunakan gawai lebih dari 5 jam perhari.
“Alhamdulilah uji coba PTM Terbatas ini kami lakukan seaman mungkin, karena keselamatan dan kesehatan tenaga pendidik dan siswa perioritas utama kami,” ungkap Iwan.
Iwan menyatakan, uji coba PTM Terbatas di Kabupaten Bogor dilaksanakan di 170 sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA pada 9 Maret – 10 April 2021 dengan proses yang ketat seperti skrining hingga kelengkapan sarana prasarana protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan sebagai panitia penyelenggara.
Untuk mekanisme PTM Terbatas, murid berada di sekolah maksimal 2 jam atau 120 menit, pembelajaran maksimal dilakukan oleh 20 murid dalam satu ruang kelas, dan pengaturan ruang kelas sesuai dengan prokes mulai dari posisi duduk hingga jarak antar bangku siswa selebar 1,2 meter. Tidak ada pembukaan kantin di zona pendidikan.
“Sejauh ini tidak ada kendala yang signifikan dalam pelaksanaan PTM Terbatas. Mayoritas sekolah yang jadi percontohan atau model, telah memenuhi kriteria dan persyaratan baik ketersediaan sapras maupun penunjang lainnya,” katanya.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menuturkan, seiring dengan semakin melandainya kasus Covid-19 di Indonesia, tentu itu menjadi perhatian bagi seluruh daerah untuk bersiap melakukan PTM, salah satunya di Kabupaten Bogor.
Akan tetapi perlu diimbangi dengan pelaksanaan vaksinasi vovid-19 yang optimal khususnya bagi tenaga pendidik, sehingga dapat memberikan kepastian keamanan bagi para siswanya.
PTM bisa dilaksanakan dengan syarat tenaga pendidik dan kependidikan mendapatkan vaksinasi covid-19, dan jika ada orang tua yang komorbid sebaiknya anak jangan dulu PTM.
Sementara Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Efendi menyatakan baru saja melaksanakan rapat bersama Mendikbud, dan kesimpulannya sekolah yang tenaga pendidik dan tenaga kependidikannya sudah di vaksin wajib melaksanakan PTM Terbatas dan tidak perlu lagi menunggu sampai bulan Juli sebagaimana rencana awal. Adapun orangtua tetap diberikan kewenangan untuk mengizinkan atau tidak, anaknya ikut PTM.
“Saya minta pemda prioritaskan vaksinasi untuk seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,” tandasnya. [] Hari/Diskominfo Kabupaten Bogor