BOGOR-KITA.com – Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan angkat bicara soal Pemkot Bogor yang meminta enam kecamatan wilayah Kabupaten Bogor dimasukkan ke wilayah administrasi Kota Bogor.
“Nah ini, mungkin beliau (Walikota dan Wawalkot Bogor) lebih tahu bagaimana prosedur melepas aset, karena beliau juga pemimpin di kota,” kata Iwan usai mendapingi Bupati Bogor Ade Yasin memimpin Boling, di Hotel Grand Mulya Gumati, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Rabu (17/7/2019).
Namun, kata Iwan, Pemkot Bogor perlu mempelajari kembali bagaimana cara bertata negara yang baik.
Iwan mengatakan mengapresiasi permintaan yang disampaikan kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam acara Kopdar di Kuningan akhir pekan lalu itu. Namun, dia meminta semua pihak perlu mengedepankan etika selaku daerah bertetanggga. “Jadi ya dipelajari aja tata bernegara,” katanya.
Di tempat yang sama, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan belum bisa berkomentar lebih jauh soal keinginan Pemkot Bogor tersebut. Begitupun Ade Yasin menilai koordinasi dengan empunya wilayah tetap harus dilakukan.
“Masalah disetujui atau tidaknya, itu adalah persoalan belakangan. Ya kan, saya belum diajak ngomong, masyarakat juga belum diajak ngomong. Ya, jadi saya belum bisa komentar banyak,” kata Ade Yasin.
Enam kecamatan yang diminta Pemkot Bogor meliputi Dramaga, Ciomas, Tamansari, Ciawi hingga Gadog, Sukaraja. Daerah ini adalah daerah potensial. Salah satunya Desa Cibanon di Kecamatan Sukaraja. Desa Cibanon akan menjadi titik pemberhentian LRT.
Ade Yasin mengemukakan, Kecamatan Sukaraja mengalami kemajuan cukup pesat. Khusus Desa Cibanon, desa ini sempat menjadi desa tertinggal beberapa tahun yang lalu, tetapi belakangan menunjukkan eksistensiannya.
Melihat itu, Ade Yasin menyiratkan Desa Cibanon tak akan diserahkan begitu saja. Apalag Pemkab Bogor sudah berjuang menjadikan wilayah ini menjadi wilayah yang diperhitungkan, utamanya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Desa Cibanon sudah mulai berkembang karena sudah ada investor masuk, mudah-mudahan mampu mengangkat perekonomian masyarakat,” kata Ade Yasin.
Cibanon, imbuhnya, memang kecil, warganya juga sedikit. “Namun, saya pikir dari Cibanon nantinya akan menularkan perkembangannya ke wilayah-wilayah yang lain, terutama desa-desa terdekat,” jelas Ade Yasin.
Iwan Setiawan bahkan dengan tegas mengatakan menolak mentah-mentah keinginan Pemkot Bogor untuk mengambil Desa Cibanon yang menjadi daerah potensial dengan hadirnya sodetan baru di KM 42. “Proyek pembangunan yang dilakukan PT Summarecon di Desa Cibanon potensial banget untuk Kabupaten Bogor,” tegas Iwan.
Wabup Iwan juga mengatakan menolak menyerahkan enam kecamatan yang diincar Pemkot Bogor. [] Admin/Pkr