Nasional

Uji Coba Vaksin Covid-19 Indonesia Diperhitungkan Dunia

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Uji coba vaksin virus corona (Covid-19) yang dilakukan di Indonesia sangat diperhitungkan dunia. Dengan kapasitas yang dimiliki Bio Farma, Indonesia bisa memproduksi vaksin secara massal dan cepat, jika vaksin Covid-19 berhasil ditemukan.

Bio Farma, perusahaan farmasi milik negara yang didirikan pada tahun 1890, merupakan satu-satunya pembuat vaksin di Indonesia melalui kerja sama dengan perusahaan biofarmasi China Sinovac Biotech untuk mengerjakan vaksin yang dijadwalkan akan tersedia di Indonesia awal tahun depan.

Dr Neni Nurainy, manajer senior integrasi proyek penelitian dan pengembangan Bio Farma, Rabu (3/6/2020), kepada The Straitstimes.com mengatakan, kerja sama ini akan dengan cepat menyediakan vaksin di Indonesia, yang memiliki jumlah penduduk sekitar 270 juta orang.

Baca juga  Vaksin Segera Tiba: LPPOM MUI akan Pastikan Kehalalannya

“Bio Farma akan memproduksi sumber bahan farmasi aktif dari Sinovac, kemudian formula vaksin yang akan ditemukan bisa dikerjakan dan produksi di sini,” kata Neni.

Dr Neni menerangkan, kapasitas produksi Bio Farma dalam proses pengemasan ke dalam botol vaksin Covid-19 dapat mencapai 100 juta dosis per tahun.

Sinovac akan melakukan uji klinis di Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini atau mulai awal Juli. Perusahaan ini memulai fase pertama uji klinis manusia untuk vaksin pada pertengahan April.

Bio Farma yang selama ini mengekspor vaksin ke 147 negara termasuk Singapura, dapat memproduksi hingga dua miliar dosis vaksin setiap tahun.

Terlepas dari kerja sama dengan Sinovac, Bio Farma juga bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan lembaga-lembaga penelitian yang dipimpin oleh Institut Eijkman untuk biologi molekuler yang berbasis di Jakarta untuk mengembangkan vaksin secara lokal.

Baca juga  Shin Tae-yong: Timnas U-19 Masih Lemah di Passing

Produsen vaksin tunggal di Indonesia ini, berharap mendapatkan vaksin prototipe dari Eijkman pada kuartal pertama tahun depan. Setelah itu, ia akan melakukan uji klinis dengan tujuan untuk memproduksi vaksin pada kuartal keempat tahun depan.

Dr Neni mencatat, meskipun inisiatif lokal membutuhkan waktu lebih lama, bekerja pada pengembangan vaksin dari awal berarti Bio Farma akan meningkatkan kapasitasnya dalam pembuatan vaksin.

“Upaya ini akan mendukung kesiapan Indonesia untuk mengantisipasi pandemi, epidemi atau wabah berikutnya yang akan membutuhkan kemandirian dalam pembuatan vaksin,” jelas Dr Neni.

Sementara Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro pekan lalu mengatakan, kementeriannya telah mengalokasikan Rp5 miliar untuk mendukung tahap awal pengembangan vaksin, dan pendanaan akan ditingkatkan jika diperlukan.

Baca juga  Ini Tahap-Tahap Pengembangan Vaksin Virus Corona

Dia berharap bahwa vaksin prototipe akan siap pada Maret mendatang.

Sementara itu, Kalbe Farma Tbk menandatangani perjanjian minggu lalu dengan perusahaan bioteknologi Korea Selatan, Genexine untuk melakukan uji klinis prototipe vaksin yang dikembangkan oleh konsorsium perusahaan bioteknologi dan organisasi penelitian Korea Selatan, seperti Binex dan Korea Advanced Institute Sains dan Teknologi. Sementara kandidat vaksin, bernama GX-19, telah diuji pada primata. [] Anto

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top