Berita Foto

Tekad Umang, Tunanetra di Cigombong Usaha Besek Ikan Meski Dalam Keterbatasan

BOGOR-KITA.com, CIGOMBONG – Umang, merupakan seorang tunatetra warga kampung Cinewon, Desa Tajur Halang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Meski dalam keterbatasan penglihatan, Umang tidak menyerah. Dia gigih membuat wadah ikan atau besek berbahan dasar bambu untuk dipasarkan.

Umang mengalami tunanetra dari usia 3 tahun. Walaupun memiliki keterbatasan, dirinya tetap semangat menjalani hidup dan membuka usaha.

“Dulu awalnya buat kerajinan tempat bihun dan gelas dari bambu waktu pas masih remaja,” kata Umang kepada Bogor-kita.com, belum lama ini.

Dirinya tergerak untuk menjalani bisnis tempat ikan tersebut karena ada keinginan dan rasa tanggung jawab serta tidak ingin bergantung pada orang lain.

“Walaupun saya tidak bisa melihat tetapi saya tetap bersyukur karena masih memiliki akal yang bisa saya manfaatkan salah satunya buat seperti ini, dulu pernah diajak ngemis tapi saya gak mau,” tambahnya.

Baca juga  Pemkab Bogor Beri Peserta MTQ Berprestasi Kadeudeuh

Proses pembuatan besek ini dirinya lakukan sendiri mulai dari memilih bambu, memotong, menganyam hingga jadi tempat ikan.

Tempat ikan ini dirinya produksi 200 sampai 500 pcs setiap harinya dan dipasarkan di daerah Jabotabek.

Saat ini Umang mengalami kesulitan dalam modal untuk produksi lebih banyak lagi dan dirinya berharap ada bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Dulu pernah dapet bantuan dana covid dua kali di tahun 2020 tapi sekarang sudah gak dapet lagi bansos atau BPNT gak tau kenapa saya gak dapet,” ucapnya.

Jika memiliki modal yang cukup, Umang bercita-cita membuka lapangan pekerjaan untuk warga maupun saudarannya agar dapat melestarikan kerajinan ini.

Baca juga  Ekowisata Kabupaten Bogor dalam Kaidah Vitruvius

“Kalau ada modal kan bisa ajak warga di sini untuk membantu, atau bisa buat di rumah masing masing nanti di sini saya tamping,” katanya.

Selain terkendala modal, akses jalan menuju rumah Umang ini licin dan kecil sehingga berdampak pada pemasaran produknya.

“Mudah mudahan jalan di sini dibenerin jadi kalau mau jual besek tidak terkendala sama jalan lagi. Kata pemerintah desa sih nanti dibenerin tapi sampai sekarang belum ada realisasinya,” tutupnya. [] Sandi

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top