Sukabumi dan Cianjur Alami Cuaca Ekstrem, Begini Analisis BMKG
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Beberapa wilayah di Jawa Barat saat ini tengah mengalami kondisi cuaca ekstrem berupa hujan deras dan intensitas tinggi. Hal ini membuat sejumlah daerah yang berada di Kabupaten Sukabumi serta Kabupaten Cianjur dikabarkan terdampak bencana hidro meteorologi.
Dikonfirmasi redaksi terkait hal ini, Agung Sabtaji, Kepala Stasiun Geofisika kelas III Sukabumi membenarkan adanya kondisi cuaca ekstrem di wilayah Sukabumi.
Dari data yang didapat media ini, kejadian bencana hidro meteorologi tersebut terjadi di Kecamatan Palabuhan Ratu Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. Diantaranya berupa bencana banjir dan tanah longsor.
“Iya betul, memang ada cuaca ekstrem dan dari keterangan BPBD ada beberapa daerah yang terdampak musibah bencana hidro meteorologi. Tapi untuk keterangan lebih lengkapnya soal cuaca ekstrem, silakan menghubungi Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat,” ungkap Agung Sabtaji.
Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rahmat Prasetya yang langsung dihubungi redaksi, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil analisis BMKG, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya cuaca ekstrem tersebut.
Diantaranya anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia relatif hangat, sehingga mendukung terjadinya penguapan dan penambahan uap air di sekitar wilayah Provinsi Jawa Barat.
Lalu terpantau pula bibit siklon 95W di laut Natuna Utara serta sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat daya Banten yang berpengaruh pada pada pembelokan pola belokan angin (shearline) dan beberapa faktor – faktor penyebab lainnya.
“Berdasarkan analisis interpretasi satelit, terpantau pertumbuhan awan di sekitar wilayah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur yang mengindikasikan terjadinya hujan sedang hingga lebat sejak dini hari hingga menjelang siang hari,” papar Rahmat.
Mengacu pada kondisi tersebut, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini dan rekomendasi kepada warga masyarakat di dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem.
“Warga masyarakat diharapkan waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan sedang hingga lebat, kilat/petir dan angin kencang. Selalu waspada terhadap potensi bencana hidro meteorologi,” tukas Rahmat Prasetya. [] Fahry