Serap Anggaran Capai 96 Persen, Kinerja Disperumkim Kota Bogor Dinilai Optimal Selama Tahun 2025
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Kinerja Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor sepanjang tahun 2025 dinilai berjalan optimal, khususnya dalam menjalankan urusan wajib pelayanan dasar bagi masyarakat.
Realisasi penyerapan anggaran Disperumkim Kota Bogor pada tahun 2025 tercatat mencapai 96 persen dari total amanah anggaran yang dikelola, yakni sekitar Rp200 miliar.
Capaian tersebut mencerminkan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan strategis yang berdampak langsung pada pemukiman warga.
Kepala Disperumkim Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, menyampaikan bahwa tingkat serapan anggaran tersebut sudah mendekati sempurna dan mencakup program rutin hingga kegiatan prioritas.
“Realisasi kita sudah mencapai 96 persen. Artinya sudah mendekati sempurna untuk penyerapannya. Dan ini ada beberapa kegiatan yang memang menjadi program rutin serta kegiatan strategis,” ujar Chusnul didampingi Sekretaris Disperumkim, Erwin Gunawan, Kabid Perumkim, Ari Syarifudin dan Kabid PKH Devi Librianti Juvita, Selasa (30/12/2025).
Chusnul mengatakan, salah satu fokus utama Disperumkim adalah penanganan kawasan kumuh di berbagai wilayah Kota Bogor. Dari rencana awal kawasan kumuh seluas 274,75 hektare, pemerintah telah melakukan intervensi seluas 43,74 hektare pada tahun 2024. Dengan demikian, luas kawasan kumuh kini berkurang menjadi 220,78 hektare.
Meski dihadapkan pada kondisi keuangan yang fluktuatif, Disperumkim tetap berkomitmen menuntaskan kawasan kumuh dengan pendekatan peningkatan kualitas intervensi secara bertahap.
“Pengurangan ini bukan berarti kita tidak mengejar target, tetapi kita meningkatkan kualitas penanganannya. Ke depan, kami merencanakan satu kawasan kumuh tuntas di satu kelurahan agar lebih mudah dipahami, diawasi, dan ditindaklanjuti,” jelasnya.
Di sektor perbaikan hunian, program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) mencatat realisasi fisik sebesar 94,5 persen dengan total 2.123 unit rumah berhasil diperbaiki. Program tersebut merupakan tindak lanjut janji politik serta aspirasi masyarakat yang dihimpun melalui aplikasi Sahabat.
Chusnul menjelaskan, realisasi yang tidak mencapai 100 persen disebabkan adanya sejumlah lokasi yang dibatalkan karena rumah telah diperbaiki secara mandiri oleh pemiliknya.
“Kenapa tidak 100 persen? Karena memang ada lokasi yang dibatalkan lantaran sudah diperbaiki secara swadaya sebelum bantuan turun,” ucapnya.
Selain itu, Disperumkim juga menuntaskan proyek strategis Pembangunan Taman Yasmin Tahap 1 dengan alokasi anggaran sebesar Rp1,73 miliar. Kehadiran ruang terbuka publik tersebut mendapat antusiasme tinggi dari warga, khususnya untuk aktivitas olahraga.
“Perbaikan infrastruktur, baik di dalam maupun di luar kawasan kumuh, juga hampir mencapai 100 persen. Termasuk di antaranya pengelolaan fasilitas pada UPTD Rumah Susun dan UPTD Pemakaman,” paparnya.
Memasuki tahun 2026, Disperumkim Kota Bogor memproyeksikan anggaran sebesar Rp168 miliar untuk melanjutkan program prioritas, meliputi belanja rutin, belanja modal dari aspirasi dewan (pokir), serta hasil Musrenbang.
Chusnul turut memperkenalkan strategi baru bertajuk “Tuntas Satu Kelurahan”, yakni pendekatan penanganan kawasan kumuh secara menyeluruh di satu wilayah kelurahan agar pengawasan dan keberlanjutan program lebih terukur.
Selain itu, Disperumkim juga akan meluncurkan program “Bedah Rumah” dengan skala intervensi yang lebih besar dibandingkan program RTLH, serta melanjutkan Pembangunan Taman Yasmin Tahap 2 dengan anggaran Rp1,8 miliar.
“Pada 2026 kami akan mencoba program baru, yaitu bedah rumah. Di sini kita tidak lagi berbicara rumah tidak layak huni skala kecil, tetapi penanganan yang lebih besar dan menyeluruh,” pungkasnya. [] Ricky
