Sempat Ditinjau Bima Arya 2024, Petani Tambak di Babakan Kembali jadi Korban Banjir
BOGOR-KITA.com, CISEENG – Petani tambak ikan di Desa Babakan Kecamatan Ciseeng kembali menjadi korban banjir akibat luapan Sungai Cibeuteung Kamis 4 Juli 2025. Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto pada Desember 2024 lalu sempat berkunjung ke lokasi banjir pada saat itu.
Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor menjadi daerah sentra perikanan atau kawasan minapolitan. Dari daerah ini dihasilkan produksi ikan dengan jumlah besar bahkan terbesar di Jawa Barat.
Namun akhir – akhir ini ribuan tambak ikan di wilayah kawasan minapolitan dihantui bahaya bencana banjir. Seperti yang dialami ratusan petani ikan di Desa Babakan. Bahkan, dalam kurun waktu satu tahun sudah dilanda 3 kali banjir.
“Lahan pertanian khususnya perikanan di Desa Babakan sangat luas. Masih ada sekitar 300 hektare. Tapi sebagian lahan itu sering dilanda banjir,” ungkap Marwan Suherwan, Kepala Desa Babakan.
Berdasarkan catatan Bogorkita, bencana banjir terbesar yang menerjang lahan tambak ikan di Desa Babakan dan sekitarnya terjadi pada Desember 2024. Ribuan tambak ikan hancur dan total kerugian petani hingga miliaran rupiah.
Bencana banjir kedua terjadi beberapa hari lalu, tepatnya Kamis 4 Juli 2025. Sebuah tanggul di saluran induk Sungai Cibeuteung jebol dan luapan air sungai merendam ratusan tambak ikan warga.
“Kami berharap agar pemerintah segera memperbaiki saluran irigasi dari Sungai Cibeuteung. Kalau dibiarkan tanpa ada normalisasi dan ada perbaikan tanggul, maka bahaya banjir bisa terus terjadi,” ungkap Omang seorang petani terdampak.
Peran strategis dari Kecamatan Ciseeng dan kecamatan lain di kawasan sentra minapolitan sebagai salah satu wilayah produksi pangan bidang perikanan, juga diakui oleh Pemerintah Pusat.
Hal ini diungkapkan Bima Arya Sugiarto Wakil Menteri Dalam Negeri saat giat kunjungan kerja ke wilayah minapolitan pasca banjir besar di Desember 2024.
Ia menyebutkan, pemerintah memberi perhatian penuh terhadap masalah yang ada di lapangan terkait keberlangsungan produksi pangan guna mencapai target program swasembada pangan.
Bima menjelaskan, untuk mempercepat pencapaian target tersebut, Kementerian Koordinator Pangan, telah menyiapkan anggaran sekitar 170 triliun rupiah untuk membangun dan merehabilitasi sarana dan prasarana produksi pertanian.
“Termasuk 12 triliun rupiah dialokasikan guna perbaikan sarana dan prasarana irigasi. Maka kami mendorong Pemda Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk bisa menyiapkan usulan tersebut,” ujarnya.[] Fahry