Sekda Syarifah Puji HIPMI Latih Pemuda Kota Bogor Menjadi Pengusaha
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Ini pelatihan yang luar biasa karena tidak menggunakan APBD Kota Bogor, melainkan hanya bantuan HIPMI hingga bisa terlaksana sampai di angkatan kedua.
Pujian ini disampaikan Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah, seusai menghadiri Batch ke-2 Youthpreneur yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bekerjasama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor, Kamis (7/1/2021).
Ia berharap para peserta youthpreneur bisa mempraktikkan ilmu yang telah didapat di pelatihan ini dengan sebaik-baiknya. Apalagi mereka dilatih langsung pengusaha yang kaya akan pengalaman dalam membangun bisnisnya.
“Dari pelatihan youthpreneur ini kami harapkan bisa menumbuhkan motivasi, semangat, dan dapat membaca peluang bisnis, sehingga bisa mencetak pengusaha-pengusaha muda yang tangguh dan pantang menyerah,” jelasnya.
Syarifah meminta agar seusai pelatihan, dibuat komunitas agar bisa saling berkomunikasi, tukar pikiran dan bersama-sama menghadapi berbagai persoalan mengingat di youthpreneur ini peserta hanya baru dilatih membuat proposal bisnis, belum kepada praktik langsung.
Syarifah mengatakan, menjalankan bisnis di masa pandemi covid-19, dua kali lipat lebih sulit dibandingkan sebelum pandemi.
“Mudah-mudahan HIPMI masih bersedia jadi pelatihnya pada saat mereka sudah terjun membangun bisnis,” imbuh Syarifah.
Ketua HIPMI Akademik Kota Bogor, Muhammad Alfarissy mengatakan, melalui kegiatan youthpreneur ini diharapkan bisa menumbuhkan dan menciptakan entrepreneur muda baru yang bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Kami menargetkan pengusaha di Kota Bogor bisa mencapai tiga persen dari jumlah penduduk Kota Bogor atau naik sekitar dua persen agar Kota Bogor bisa menjadi kota yang maju,” jelasnya.
Ia menerangkan, dari sekitar 100 orang yang mendaftar hanya 30 orang yang bertahan sampai akhir. Hal ini menurutnya, bagian dari seleksi alam yang mana menjadi pengusaha tergantung kepada diri masing-masing.
Menanggapi harapan Sekda Syarifah, Muhammad Alfarissy memastikan, tidak akan melepas peserta usai youthpreneur, melainkan akan terus memberikan pendampingan.
Salah seorang peserta youthpreneur, Satrio Wicaksono mengatakan, lewat pelatihan youthpreneur ini ia mendapatkan banyak ilmu karena para pengajar merupakan praktisi yang kompeten di bidangnya dan juga mempunyai banyak teman baru.
Sebagai mahasiswa jurusan manajemen informatika, ia bersama satu temannya membuat proposal bisnis berupa aplikasi yang menjadi wadah penjualan dan pariwisata.
Diakuinya, ide ini merupakan pengembangan dari website yang ia buat di ajang lomba Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Website ini terpilih jadi pemenang dan di sini saya kembangkan jadi aplikasi. Saya harap dari program ini tercipta lapangan kerja baru, pengusaha baru yang bisa memajukan Kota Bogor,” pungkasnya. [] Hari/Humas Pemkot Bogot