Usmar Hariman
BOGOR-KITA.com – Volume sampah di Kota Bogor mencapai 2.800 meter kubik per hari. Dari jumlah itu, baru sekitar 70% yang bisa diangkut Dinas Kebersihan Kota Bogor ke TPA Galuga. Hal itu menjadi masalah, karena ada sekitar 30% volume sampah yang belum terangkut. Karena itu, penanganan masalah sampah butuh kepedulian semua pihak.
“Tanpa dukungan itu, kecil kemungkinan Pemerintah Kota Bogor bisa berhasil mengatasi sampah,” kata Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman di hadapan Kelompok Pemuda Mandiri Sejahtera (Permaditera) di Ruang Rapat II Balaikota Bogor, Kamis (2/4/2015).
Pemerintah Kota Bogor sendiri sudah membuat program Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle (TPST 3R). TPST 3R Saat ini sudah terbangun dan beroperasi di 12 unit TPST 3 R di wilayah Kota Bogor. Dalam program itu diperlukan keterlibatan masyarakat secara aktif. “Seperti memilah sampah organik dan an organik dari rumah masing-masing, karena cara itu sangat membantu meringankan operator TPST dalam menangani sampah,” katanya.
Pemerintah Kota Bogor juga mengajak masyarakat, mendirikan bank sampah. “Supaya masyarakat terpacu dan disiplin dalam memilah sampah sejak dari rumah masing-masing,” lanjut Usmar.
Sementara itu Ali Akbar yang mewakili Permaditera menyatakan, mereka sudah memulai bergerak dalam program 3R dari Empang dan BNR. “Alat pencacah sampahnya sementara masih di Sentul dan nanti akan dibawa ke BNR sehingga semua proses bisa dikerjakan pada satu tempat,” katanya [] Admin