Kota Bogor

Reses, M Rusli Prihatevy Serap Aspirasi Warga

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Memasuki masa sidang pertama di tahun 2019, anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi Golkar, M Rusli Prihatevy, SE menggelar kegiatan reses di daerah pemilihannya yakni dapil Bogor Selatan, Kota Bogor.

Kegiatan yang dilakukan di delapan titik di wilayah Kecamatan Bogor Selatan berlangsung selama dua hari Kamis-Jumat tanggal 26 dan 27 Desember 2019 kemarin.

Kepada konstituen, Ketua RT, Ketua RW dan masyarakat setempat, politisi dari Partai Golkar yang sekaligus Ketua Fraksi menjelaskan fungsi anggota DPRD.

“Anggota DPRD itu mempunyai tugas dan fungsi serta peranan strategis dalam penyelenggaraan pemerintah. Fungsinya legislasi, pengawasan dan anggaran,” ucap Rusli dalam kegiatan resesnya, Jumat (28/12/2019).

Baca juga  Bima Lakukan Peletakan Batu Pertama Alun-alun Empang Akhir Januari 

Fungsi legislasi, kata dewan yang duduk sebagai Sekretaris Komisi I di DPRD Kota Bogor, yakni membentuk sebuah peraturan daerah (perda) yang akan diberlakukan dan diimplementasikan.

“Fungsi pengawasannya, kami mempunyai kewenangan dalam mengawasi dan mengevaluasi serta mendampingi dalam pelaksanaan peraturan daerah atau hal lain serta dalam kebijakan pemerintah daerah. Sedangkan untuk fungsi anggaran, ini yang paling penting yaitu bagaimana untuk mengatur segala sesuatu mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang diajukan oleh kepala daerah untuk program pemerintah agar tepat sasaran,” katanya.

Selain menyampaikan tugas dan fungsi, dalam resesnya, Rusli juga melakukan diskusi untuk menyerap aspirasi masyarakat. Pertama, kata Rusli, soal pelayanan kesehatan yang memang menjadi dasar persoalan di masyarakat.

Baca juga  Bupati Bogor Tinjau Kantor Baru Kecamatan Parung

“Ini berkaitan dengan proses dan birokrasi dari Rumah Sakit, BPJS dan lain sebagainya. Solusinya, kita coba bantu bagi masyarakat yang sakit, yang harus dibawa ke dokter tapi tidak memiliki biaya. Saya yang merupakan perwakilan di dapilnya, siap mendampingi apabila ada warga yang kesulitan dalam proses hal yang di tempuh untuk bisa masuk dan mendapatkan pelayanan dan perawatan di Rumah Sakit,” ungkap Rusli.

Kedua, lanjut Rusli, persoalan infrastruktur yang berkaitan dengan situasi pembangunan yang maksimal, dapat dirasakan dan ingin terlihat nyata pembangunannya khusus di Bogor Selatan.

“Jadi usulan soal infrastruktur melalui musrembang tapi tak kunjung ada realisasinya. Saya menyampaikan, agar para RT atau pun RW mempunyai database yang dipegang pribadi dan tidak hilang. Ini agar kedepannya bisa dievaluasi mana yang sudah dan belum terealisasi. Intinya, kita sama-sama mengawasi dan kawal betul demi pembangunan di wilayah,” jelasnya.

Baca juga  Sri Rahayu Reses, Temui Konstituen di Tiga Titik di Purwakarta

Rusli menambahkan, banyak hal yang harus didiskusikan dan di musyawarahkan bersama. Ada posyandu dan organisasi di wilayah tingkat kelurahan yang ingin maju dan berkembang termasuk pendidikan.

“Jadi kita maksimalkan apa yang menjadi keinginan dari aspirasi masyarakat, karena reses ini momentum penyaluran aspirasi masyarakat dengan pendekatan agar dapat menghasilkan hasil yang signifikan sebagai bentuk partisipasi politik di masyarakat,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top