Kota Bogor

Rerouting Angkot Tidak Akan Menghilangkan Pekerjaan

BOGOR-KITA.com – Rerouting angkot yang direncanakan Pemerintah Kota Bogor dinilai sebagai suatu loncatan besar. Apalagi jika berhasil ‘zero angkot’, maka Kota Bogor akan menjadi satu-satunya kota yang berhasil melakukan revolusi transportasi.

Hal tersebut yang disampaikan Pakar Transportasi Publik Yayat Supriatna yang juga merupakan anggota Tim Percepatan, Prioritas, Program Pembangunan (TP4) Kota Bogor di Briefing Staf Selasa (24/1/2017) di Paseban Sri Bima, Balaikota, Kota Bogor.

Yayat menuturkan, tujuan dari rerouting ini untuk memanusiakan warga Kota Bogor dan juga pengelola angkot. Pasalnya jika tidak dilakukan penataan, angkot akan semakin merugi. Kerugian tersebut didasarkan atas semakin meningkatnya jumlah kendaraan terutama, angkutan online yang pelan namun pasti akan mematikan angkutan umum.

Baca juga  Para Ketua LPM Harus Proaktif Sosialisasikan Program Pemberdayaan Masyarakat

“Tidak bisa terus mempertahankan angkot. Ini merupakan tantangan di seluruh dunia yakni informasi, teknologi dan transportasi,” ujar Yayat.

Penataan rerouting angkot, lanjut Yayat, akan efektif ketika semua bis untuk rute angkot 02 dan 03 tersedia sehingga koridor 3 dan 4 yang akan melayani Bubulak – Ciawi cukup mendapatkan jumlah bus. Namun, ketika rerouting angkot dilakukan sebelum bus ada maka akan menjadi beban tambahan sebanyak 486 angkot pada jalur tajur akibat angkot 02 dan 03 bergerak dari Bubulak – Ciawi.

“Skenario untuk mempermudah masalah harus ada penambahan petugas, area tempat angkot saat berputar dan memasang target di Juni bus sudah ada sehingga rerouting ini jadi lebih efektif karena 486 angkot sudah dikonversi,” terangnya.

Baca juga  Festival Durian di Rancamaya 16-17 Juli 2022

Ia menjelaskan, rerouting ini membuka kesempatan badan usaha mengatasi konversi angkot ke bus dengan adanya kejelasan dari skema pembiayaannya. Selain itu perlu dijelaskan juga kepada masyarakat kalau rerouting ini tidak akan menghilangkan pekerjaan. Karena akan dipikirkan peluang kerja bagi supir-supir cadangan. Mulai dari bekerja di bidang delivery order, pengiriman barang, ditempatkan menjadi staf perawatan, pemeliharan atau menjadi pegawai pendamping di bus karena bus nantinya memakai alat tapping.

“Bisa juga petugas pelayanan atau petugas di halte, banyak potensi pekerjaan yang bisa dikembangkan,” pungkasnya. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top