Remaja Perumahan Unitex Terima Edukasi Bahaya HIV AIDS
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Puskesmas Bogor Timur bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bogor melakukan edukasi dan pemahaman bahaya HIV AIDS kepada Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) RW 05, Perumahan Unitex, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor, Kamis (8/4/2021).
Kegiatan edukasi dan pemahaman bahaya HIV AIDS ini juga dihadiri oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Bogor Timur Rena Da Frina dan Lurah Sindangrasa, Dede Sugandi.
Penanggung jawab program HIV AIDS Puskesmas Bogor Timur, Iska Beritania Sinulingga mengatakan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman tentang HIV AIDS kepada remaja, sehingga para remaja mengetahui apa bahaya dari HIV AIDS.
“Jadi, acara ini dilakukan supaya para remaja paham tentang HIV AIDS dan bisa menjaga diri mereka dari bahaya HIV AIDS, karena sex education dan HIV AIDS itu sendiri masih tabu di dalam keluarga mereka,” ucap Iska kepada wartawan.
Iska menerangkan, bahwa di Kota Bogor yang paling bayak menderita HIV AIDS itu adalah komunitas homo sexual.
“Saat ini penderita HIV AIDS itu bukan saja di umur 25 tahun ke atas tapi sudah mulai ada di umur 25 tahun ke bawah, untuk itu pemahaman bahaya HIV AIDS itu harus diketahui mulai dari remaja,” terangnya.
Menurutnya, di Kecamatan Bogor Timur mempunyai hotspot berkumpulnya komunitas-komunitas yang mudah tertular HIV AIDS, seperti hotel, cafe, karaoke dan tempat hiburan lainnya.
Dengan demikian, lanjut Iska hotspot-hotspot itu menjadi perhatian pihaknya agar jangan sampai warga Kecamatan Bogor Timur menjadi turut serta dengan komunitas di dalam hotspot tersebut.
“Bu sekcam mau memfasilitasi kami untuk sama-sama melakukan sosialisasi HIV AIDS, untuk itu, kami akan turun di seluruh kelurahan di Kecamatan Bogor Timur,” katanya.
Ia pun meminta kepada remaja untuk menjauhi seks bebas dan narkoba, karena menurutnya dengan melakukan seks bebas dan menggunakan narkoba bisa terdampak dan tertular HIV AIDS.
“Intinya adalah melakukan seks itu dengan tepat, tepat waktunya, tepat caranya. Kalau belum waktunya jangan dilakukan, begitu juga dengan narkoba, jauhi narkoba, karena apa yang dilakukan itu semua akan berdampak. Kita harus melakukan dengan berpikir apa yang terbaik dengan diri kita,” jelasnya.
Sementara itu, pengelola program KPA Kota Bogor, Siti Suginarti menuturkan kegiatan edukasi dan pemahaman HIV AIDS ini merupakan kegiatan rutin dilakukan oleh KPA Kota Bogor, namun sempat terhenti karena adanya pandemi Covid-19.
“Saat ini kami mencoba menggali lagi di dalam PIK-R atau karang taruna untuk diberikan lagi informasi-informasi tentang HIV AIDS, dan informasi itu sepaket dengan pemahaman bahaya narkoba dan infeksi menular sekssual,” tutur Siti.
Dengan demikian, sambung Siti KPA Kota Bogor sangat menginginkan semua pihak untuk berperan serta dalam kegiatan pemahaman dan edukasi bahaya HIV AIDS ini, karena angka HIV AIDS di Kota Bogor terus naik. Meski saat ini semua fokus menyelasaikan Covid-19, penularan HIV AIDS itu tidak berhenti.
“Harapannya semua lapisan dan semua pihak terutama pemangku kebijakan yang ada di wilayah ikut berperan serta dalam pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS ini,” harapnya.
Menurutnya, pemahaman HIV AIDS dari remaja di Perumahan Unitex ini sangat bagus, karena remaja sekarang itu sangat kritis. Mereka cukup banyak tahu dari internet, namun ketika mememukan informasi dari internet itu, harus didampingi. Kadang-kadang banyak informasi yang tidak dipahami.
“Kalau infomasi ini mereka sangat excited, kurang lebihnya mereka sudah paham, namun agak sedikit malu-malu, karena ini kan berhubungan dengan seks dan kita menganggap seks itu hal yang tabu,” tutupnya. [] Ricky