Puskesmas Sukaraja Tingkatkan Cakupan dan Keberhasilan Program TB dengan Inovasi JeDAR
BOGOR-KITA.com, SUKARAJA – Penyakit Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular, disebabkan oleh masuknya kuman Mycobacterium Tb ke dalam tubuh dan menyerang paru-paru manusia. Ada beberapa faktor risiko dari penyakit ini, yaitu kebiasaan merokok, pencemaran udara atau polusi dan juga tertular oleh suspek TB lainnya. Gejala dari penyakit ini antara lain batuk berdahak yang berkepanjangan bahkan hingga mengeluarkan darah, berat badan yang menurun drastis, demam, serta sakit pada bagian dada.
Penyakit TB juga menjadi salah satu fokus perhatian Puskesmas Sukaraja mengingat berdasarkan data pencapaian penemuan semua kasus TB yang diobati hanya mencapai 104 kasus, artinya angka penemuan kasus lebih kecil dari target begitu pun dengan pencapaian angka keberhasilan pengobatan hanya 72,12%. Dari hasil identifikasi ditemukan masalah sebagai berikut :1. Peran petugas belum optimal; 2. Peran kader belum optimal; 3. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TB; dan 4. Pasien TB yang berobat ke Klinik Swasta belum tercatat di Puskesmas.
Penyakit Tuberkulosis (TB) BTA positif yang tidak terdeteksi menyebabkan pasien tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan. Kondisi ini mengindikasikan pentingnya memastikan bahwa semua penderita TB ditemukan dan kemudian diobati sedini mungkin, jadi penemuan kasus TB khususnya TB BTA Positif adalah langkah awal agar penderita mendapat manfaat dari pengobatan TB. Menyikapi hal tersebut, Puskesmas Sukaraja membuat terobosan baru dalam rangka meningkatkan cakupan TB dengan membentuk pelatihan kader TB dengan mensosialisakan inovasi JeDaR (Jemput Dahak Rame-Rame) sehingga dapat terwujudnya Puskesmas Sukaraja yang perduli dan terbebas dari penyakit menular khususnya TB paru dan sesuai dengan visi Puskesmas Sukaraja yaitu “Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Sukaraja yang Sehat dan Mandiri”.
“JeDAR difokuskan pada upaya penjemputan dahak kepada terduga TB yang tidak dapat datang ke fasilitas kesehatan karena beberapa alasan,” ujar dr. Luh Putu Nursantini Asih, Kepala Puskesmas Sukaraja, dalam keterangan pers, Minggu (15/8/2021). Dengan adanya upaya ini maka dapat dilakukan tindakan segera jika hasil diagnosis menunjukkan positif TB. Selain itu, upaya ini juga dapat memutus mata rantai kasus TB khususnya dengan keluarga atau orang terdekat.
Kegiatan JeDAR dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis di rumah suspect TB di 7 desa wilayah Puskesmas Sukaraja. Selanjutnya, jadwal pelayanan kesehatan JeDAR di Poli TB Puskesmas Sukaraja dilaksanakan setiap Senin dan Rabu. [] Hari