Potensi Keanekaragaman Hayati Gua dan Wisata Alam Situ Dewa Dewi Cipiit Sukabumi
Oleh: Zufar Fauzan
(Anggota Lawalata IPB dan BW IPB)
Keanekaragaman Hayati Gua Legok Picung
Anggota Biodiversity Warriors (BW) IPB yang tergabung dalam Ekspedisi Perkumpulan Mahasiswa Pecinta Alam IPB (Lawalata IPB) yang didukung penuh oleh Yayasan KEHATI melakukan penelitian dengan mengambil lokasi di Situ Dewa Dewi Cipiit, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Topik yang diambil pada ekspedisi ini adalah penelitian terkait potensi dan kesiapan masyarakat sekitar untuk pengembangan wisata yang ada di dusun Rawaseel. Ekspedisi yang bernama Ekspedisi Pandawa II dilakukan dengan maksud mengembangkan potensi wisata yang ada di Situ Dewa Dewi Cipiit, karena tim ekspedisi merasa masih banyak potensi yang bisa digali dari objek wisata ini. Selain itu, konflik horizontal antarmasyarakat dan ancaman kerusakan oleh tambang yang juga mewarnai proses perkembangan wisata ini menjadi hal menarik bagi tim ekspedisi untuk dapat menjelajahi potensi yang ada dengan tujuan melindungi kekayaan dan memberi kebermanfaatan yang seharusnya dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Dalam kajian ekspedisi, tim ekspedisi berhasil memetakan salah satu gua, yaitu Gua Legok Picung dengan panjang lorong terpetakan sekitar 400 meter. Bagian dalam gua memiliki beragam ornamen (speleotem) seperti stalaktit, stalakmit, flowstone dan gourdam yang masih meneteskan air perkolasi. Di beberapa lorong gua juga ditemukan sungai bawah tanah yang mengalir cukup deras. Fauna yang dijumpai berdasarkan penelusuran di Gua Legok Picung cukup beragam. Fauna tersebut diantaranya katak, kelewar, jangkrik, laba-laba, kaki seribu, dan Amblypygi (kala cemeti).
Lorong yang sempit harus dilalui tim saat penelusuran gua
Situ Dewa Dewi Cipiit sebagai Wisata Alam
Dari hasil wawancara kepada warga, Wisata Situ Dewa Dewi Cipiit awalnya dibangun oleh inisiatif warga Dusun Rawa Seel, harapannya agar wisata ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Situ Dewa Dewi Cipiit adalah telaga karst yang dipenuhi air dengan kedalaman hasil pengukuran sedalam 2 – 2,5 meter sebagai salah satu objek wisata yang dikelilingi oleh rindangnya pepohan Pinus. Menurut hasil wawancara kepada pengunjung wisata, Situ Dewa Dewi Cipiit dan kawasan sekitarnya telah menjadi sebuah objek wisata alam yang banyak dikunjungi orang ketika akhir pekan dari berbagai daerah.
Wisatawan yang berkunjung dapat melalukan kegiatan camping di pinggir situ dengan didukung penyewaan peralatan camping di warung-warung di sekitar tempat wisata. Wisatawan pun bisa melakukan trekking menuju puncak bukit Pandawa yang dari atas sana dapat terlihat pemandangan Situ Dewa Dewi Cipiit. Masyarakat setempat biasa memanfaatkan situ ini untuk memancing ikan dan menjaring udang.
Harapannya, dengan adanya Ekspedisi Pandawa II ini masyarakat merasa bermanfaat dengan hasil data dan berharap adanya kerjasama antara pihak pemerintah dan masyarakat sehingga kawasan wisata Situ Dewa Dewi Cipiit dapat dikelola secara berkelanjutan.
Puncak bukit Pandawa salah satu objek wisata di Situ Dewa Dewi Cipiit.