Kota Bogor

PKB Genap Satu Fraksi Usai Dapat Empat Kursi DPRD Kota Bogor

Edi Kholki Zaelani

BOGOR-KITA.com, BOGOR – DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bogor memastikan meraih empat kursi di DPRD Kota Bogor pada Pemilu 2024.

Kepastian empat kursi itu didapat setelah keluar hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara ditingkat Kota Bogor.

Dengan capaian ini, raihan kursi bertambah satu dari sebelumnya hanya tiga kursi dan memastikan akan mendirikan satu fraksi.

Raihan kursi PKB di dapil 2 Bogor Selatan berhasil direbut H. Edi Kholki Zaelani, dapil 3 Bogor Barat direbut H. Tri Kisowo Jumino, dapil 4 Tanah Sareal berhasil dipertahankan Hj. Lusiana Nurissiyadah dan dapil 5 Bogor Utara berhasil diperkokoh oleh Jatirin.

Sekretaris DPC PKB Kota Bogor, H. Edi Kholki Zaelani mengatakan, pada Pemilu tahun 2024 ini, PKB Kota Bogor dapat menambah raihan kursi dari sebelumnya tiga kursi menjadi empat kursi. Dengan Raihan kursi ini, PKB bisa menjadi satu fraksi.

Baca juga  Sudah Diunduh 6.318 Kali, Ini Link Download Perpu No 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang Diterbitkan Jokowi

“Sebelumnya kan bergabung dengan partai lain fraksinya. Sekarang kami mendirikan satu fraksi PKB, dengan fraksi tersendiri di DPRD Kota Bogor ini membuat kami bisa menentukan juga mengatur langkah tersendiri,” ucap Edi Kholki, Selasa (5/3/2024).

Raihan empat kursi ini, lanjut Edi Kholki diketahui setelah rekapitulasi ditingkat Kota Bogor. Tentunya penghitungan mandiri PKB dengan hasil KPU Kota Bogor tidak berubah.

“Ya, tetap jumlahnya dengan rekapitulasi tingkat PPK. Kami pastikan empat kursi, hanya Dapil 1 Bogor Timur-Tengah kami belum mendapatkan kursi. Kami berhasil mempertahankan tiga kursi di dapil 2,4 dan 5. Kemudian merebut satu kursi di dapil 2 Bogor Barat,” katanya.

Dengan hasil ini, kata Edi Kholki pihaknya akan merapihkan struktur kepartaian agar Pemilu 2029 nanti setiap dapil di Kota Bogor PKB meraih satu kursi.

Baca juga  Penuhi Keinginan Pendemo BBM, DPRD Kota Bogor Layangkan Surat ke DPR RI

Pihaknya pun aka fokus kepada keagamaan, terutama ke pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah.

Hal itu karena, pihaknya miris melihat BOP guru ngaji saat ini sangat kecil yaitu Rp150 ribu per bulan.

“Kami fokus implementasi UU pondok pesantren yang kemarin sudah dijadikan Perda, namun Perwalinya belum turun. Kami dorong wali kota nanti mengeluarkan Perwali sebagai pedoman teknis. Setelah dihitung, Silpa Kota Bogor cukup banyak. Kalau dibagikan kepada BOP guru ngaji, Insya Allah tidak akan kurang,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top