BOGOR-KITA.com – Pernyataan Bupati Sukabumi Marwan Hamami bikin aktivis mahasiswa tersinggung. Pernyataan itu terkait dengan demo yang diberitakan oleh Radar Sukabumi.com, Rabu (17/10/2018) dalam berita berjudul, “Bupati: Realisasi APBD Mengecewakan.”
Bunyi pernyataan selengkapnya sebagai berikut, “Tidak bisa di pungkiri saat ini Bupati itu selalu di nilai buruk segala proyek itu yang punya Bupati, nah dengan TP4D ini mereka akan terbuka transparan semua persoalan ini akan kita jawab, demo demo yang selama ini kan ujung ujung nya juga proyek, bagi bagi proyek dan semua itu salah,”jelasnya.
Pernyataan yang bikin aktivis tersinggung adalah kalimat “…demo demo yang selama ini kan ujung ujung nya juga proyek, bagi bagi proyek dan semua itu salah.”
“Pernyataan Bupati itu bersifat menghakimi, semena-mena,” kata Sekum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi, Yanggimas Anggara kepada BOGOR-KITA.com, di Sukabumi, Jumat (19/10/2018).
Pernyataan itu, kata Yanggimas, secara tidak langsung ingin mengatakan bahwa bahwa apa yang kami lakukan saat berteriak dan turun ke jalanan hanya untuk mengemis meminta proyek, sungguh sangat zalim dan kerad (di luar standar).
Pernyataan itu menzalimi, tidak pantas diucapkan oleh seorang bupati. “Pernyataan itu membuat aktivis geram,” kata Yanggimas.
Lagi pula, imbuh Yanggimas, proyek apa yang dimaksud bupati?
“Kalau tujuannya proyek , mungkin kami sudah kaya Pak Bupati, tidak akan dekil dan kusam seperti ini,” kata Yanggimas lagi.
Ketua Umum HMI Cabang Sukabumi Dede Irpan menambahkan Bupati Sukabumi Marwan Hamami perlu merasakan menjadi aktivis dan jadi rakyat kecil, supaya bisa lebih menjaga ucapan. [] Dede heri