BOGOR-KITA.com – Penjelasan Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 mengenai koperasi baik dalam perumusan sebagai suku guru perekonomian maupun sebagai bagian integral perekonomian nasional. Tetapi dengan pertumbuhan perekonomian yang sangat cepat, pertumbuhan koperasi belum sepenuhnya menampakkan diri dan perannya sebagaimana yang dimaksudkan di dalam Pasal 33 UUD tahun 1945.
Tetapi, dengan kerja keras dan kerja cerdas semua pihak diyakini koperasi akan berperan dalam perekonomian nasional dan berperan dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat. Keyakinan itu dapat terwujud dengan adanya dukungan dari pemerintah dan kebersamaan antar koperasi.
Ketua Pengawas Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama, Iwan Setiawan mengatakan hal tersebut saat pembukaan pelatihan bagi peserta Coaching Clinic Koperasi dan UKM Koperasi Sejahtera Bersama di jalan Padjajaran, Kota Bogor, Kamis (6/7/2017). Acara tersebut dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat.
“Indonesia yang kaya belum mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat. Masyarakat masih menjadi objek dalam perekonomian. Oleh karena itu, sudah saatnya masyarakat bangkit bersama dengan menghimpun kekuatan untuk maju bersama dengan berhimpun dalam wadah yaitu koperasi,” tuturnya.
Sementara itu, Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, bahwa koperasi harus mempunyai tujuan yang tidak lain adalah menciptakan kesejahteraan yang sebesar-besarnya dan bukan menciptakan hubungan yang sebanyak-banyaknya.
“Karena koperasi adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai cita-cita bersama, yaitu mendirikan usaha besar yang sebanyak-banyaknya untuk pemegang saham. Diyakini pula jika koperasi lebih memiliki kesempatan untuk lebih besar. Koperasi lebih memiliki kesempatan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera,” paparnya. []Admin
