Boling di Caringin, Wabup Bogor borong pusat percepat Bocimi
BOGOR-KITA.com – Belum jelasnya pelunasan ganti untung lahan untuk proyek jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), kembali jadi persoalan. Sebanyak 600 ahli waris makam, warga Kampung Cimande Hilir, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, berencana mendatangi Kantor Panitia Pembebasan Tanah (P2T) berlokasi di Jalan Raya Tajur, Kota Bogor.
“Mereka sebelumnya berjanji akan membayar uang kerohiman, tapi sampai saat ini hanya tarsok – tarsok (entar besok-Red). Sudah hampir 1 tahun begitu terus,” kata Obet salah satu perwakilan ahli waris, kepada PAKAR di lingkungan Kantor Kecamatan Caringin, Rabu (3/12).
Obet mengancam, para ahli waris akan mengontrog kantor P2T itu jika dalam sepekan Ini tidak ada juga kepastian soal pembayaran dana kerohiman yang dijanjikan.
Menurutnya, kekesalan warga sudah memuncak, terlebih makam warga yang terkena jalur Bocimi, kondisinya sangat tidak terawat. Para ahli waris pun, kebingungan untuk memperbaiki ataupun merawat makam tersebut karena masuk dalam jalur pengerjaan jalan tol.
” Jika itu sudah dibayarkan, dan dipindahkan ke TPU yang baru, ahli waris bisa leluasa merawat dan melaksanakan ziarah. Karena itu, kami minta janji tersebut ditepati agar tidak menimbulkan persoalan di masyarakat,” tambahnya.
Hal senada dilontarkan Patma (40). Ayah tiga anak itu mendesak Pemkab Bogor melalui P2T bersungguh-sungguh merelokasi makam sekaligus memberikan dana konpensasi bagi para ahli waris makam.
”Kami selaku ahli waris meminta ke Pemkab Bogor, mendorong pihak terkait membayar uang kerohiman dan merelokasi makam, supaya ke depan semua ahli waris tidak merasa kebingungan,” pintanya.
Soal nilai kerohiman, menurut Patma sudah dibahas pada musyawarah di SMPN 1 Caringin tahun 2008 lalu. Lokasi makam itu sendiri ada di lima titik di Desa Cimande Hilir, dengan jumlah makam sebanyak 454 makam. Komponen biaya pemindahan makam dari lokasi lama ke tempat yang baru yakni, pembelian kain kafan Rp75 ribu, jasa gali makam Rp800 ribui, jasa tukang padung Rp75 ribu, pajak Rp60 ribu, batu nisan Rp1juta, dan biaya dan tahlilan Rp350 ribu.
Patma mengatakan, dirinya bersama ahli waris yang lain sudah dua kali mendatangi Kantor P2T di Tajur. Namun, tetap tidak ada kepastian kapan pembayaran akan dilakukan. ”Bahkan pihak P2T menyarankan lagi membuat pengajuan harga awal. Buat apa membuat pengajuan harga awal lagi, semua berkas sudah kami serahkan ke Dinas Kebersihan dan pertamanan (DKP),” paparnya.
Dalam acara Boling di Wisma Kinasih Caringin, Selasa (2.12) Plt Bupati Nurhayanti berjanji mendorong pihak terkait mempercepat pembangunan fisik Jalan Bocomi. Selain menjadi daya tarik bagi investor, juga menjadi solusi macet yang terjadi hampir setiap hari. Patma menegasakan, Pemkab juga harus mendorong pembayaran uang kerohiman untuk ahli warih makam. [] Harian PAKAR/Admin