Laporan Utama

PBAK Sosialisasi Aplikasi Cek Sekolah Ku

BOGOR-KITA.com – Masih kurangnya transparansi atau keterbukaan manajemen di sekolah membuat Perempuan Bogor Anti Korupsi (PBAK) bekerjasama dengan Sayap Perempuan Anti Korupsi (SPAK) mensosialisasikan aplikasi Cek Sekolah Ku. Sebelumnya terlebih dahulu sudah dilakukan workshop dan training tata kelola aplikasi bagi perwakilan empat sekolah yang akan menjadi pilot project, orangtua murid, dan aktivis pendidikan. Sekitar 40 orang tersebut mengikuti pelatihan selama dua hari, 29-30 Agustus 2016, di Hotel Arch Jalan Pajajaran.
Ketua PBAK Hania Rahma mengatakan, aplikasi Cek Sekolah Ku ini dibuat Transparency International Indonesia (TII),sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang keterbukaan informasi. Melalui aplikasi ini data tata kelola sekolah bisa diakses siapa saja sehingga meminimalisir terjadinya tindak korupsi di sekolah. Selain itu setiap pengguna aplikasi gratis ini bisa menyampaikan saran, kritik, atau aduan terkait administrasi, pengajar, hingga fasilitas.
“Aplikasi ini sudah digunakan di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Semarang, dan ini baru pertama kalinya diperkenalkan di Kota Bogor,” ujar Hania di Bogor, Senin (29/8/2016).
Menurut Hania, transparansi informasi sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi Instansi/Lembaga/Organisasi kepada publik. Hal ini yang masih menjadi masalah di sekolah-sekolah. Baik dari sisi orangtua yang belum terlalu peduli dan takut serta dari pihak sekolah yang sangat tertutup sehingga bisa menimbulkan kecurigaan.
“Partisipasi masyarakat sangat diperlukan agar aplikasi ini menjadi wadah yang tepat untuk bebagai saran dan keluhan,” jelas Hania.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Fachrudin mengatakan, aplikasi Cek Sekolah Ku diperuntukan agar manajamen sekolah lebih transparan dengan mengikutsertakan orangtua ataupun siswa dalam memberi masukan bagi sekolah. Namun, kesiapan dari sekolah pun haruslah matang karena aplikasi ini berkaitan erat dengan data dan juga operator atau admin yang harus dipersiapkan. Pasalnya akan selalu ada beban dan konsekuensi dari hal baru apalagi jika sebelumnya di sekolah sudah ada program yang baik tentang keterbukaan.
“Dengan adanya aplikasi ini haruslah menjadi lebih baik terkait keterbukaan infromasi jangan sampai malah membuat gaduh, ” pungkas Fahrudin.
Untuk diketahui empat sekolah yang menjadi pilot project aplikasi Cek Sekolah Ku yakni SDN Sukadamai 3, SMPN 7, SMAN 6, dan SMKN 1 Kota Bogor. [] Admin

Baca juga  Bima Paparkan Konsep Pembangunan Kota Bogor 
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top