Pakar IPB Sebut Ade Yasin Pantas Disebut sebagai Ibu Pembangunan Desa
BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Pakar yang juga Penggagas Data Desa Presisi dari IPB University Dr Sofyan Sjaf menyebut peran Bupati Bogor Ade Yasin dalam upaya membangun desa sangat luar biasa. Mulai dari program padat karya Satu Miliar Satu Desa (Samisade) hingga program Sekolah Pemerintahan Desa.
Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bidang Pengabdian kepada Masyarakat IPB University, Dr Sofyan Sjaf saat memberikan sambutan pada acara Opening Ceremony Sekolah Pemerintahan Desa, di Auditorium Setda Kabupaten Bogor, Cibinong, Senin (13/9/2021).
“Ibu Bupati ini sangat luar biasa, dengan program Samisade dan dimulainya Sekolah Pemerintahan Desa, maka saya rasa kita pantas menyebut beliau sebagai Ibu Pembangunan Desa,” terang Sofyan Sjaf penulis Buku Data Desa Presisi tersebut.
Akademisi IPB University itu mengatakan, bahwa nantinya Data Desa Presisi akan menjadi bahan praktikum pada Sekolah Pemerintahan Desa.
Sekolah Pemerintahan Desa (SPD) bertujuan untuk meningkatkan percepatan pembangunan di wilayah Kabupaten Bogor. Yakni dengan menugaskan staf pemerintahan desa untuk dibina secara teori dan teknis mengenai tata kelola pemerintahan yang baik. Output kegiatan SPD akan menghasilkan Data Desa Presisi (DDP), yang dapat dijadikan acuan untuk perencanaan dan percepatan pembangunan di Kabupaten Bogor.
Di saat yang sama, Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar, mengatakan bahwa sangat tepat jika Ade Yasin Bupati Bogor disebut sebagai Ibu Pembangunan Desa.
“Saya sepakat jika Ade Yasin didaulat sebagai Ibu Pembangunan Desa, karena ia memiliki empat strategi percepatan pembangunan desa yang tertuang dalam Pancakarsa,” kata Gus Udin sapaan Saepudin Muhtar.
Kandidat Doktor Ilmu Politik UIN Jakarta ini menjabarkan empat strategi tersebut. Pertama, peningkatan SDM melalui Sekolah Pemerintah Desa. Kedua, meningkatkan ekonomi melalui penguatan Bumdes dan Festival Wisata Desa. Ketiga, meningkatkan infrastruktur melalui program Samisade. Dan keempat, penuntasan program jembatan rawayan serta meningkatkan digitalisasi desa melalui program Data Desa Presisi dan Lomba Video Profil Desa.
Sebagai informasi, pada masa kepemimpinan Bupati Ade Yasin dan Wakil Bupati Iwan Setiawan, kini Kabupaten Bogor nihil desa tertinggal. Itu berdasarkan Indeks Desa Membangun Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Tahun 2021.
Sebelumnya hanya tersisa 4 desa tertinggal di Kabupaten Bogor pada tahun 2020. Pada tahun 2019 dari 416 desa di Kabupaten Bogor ada sebanyak 45 desa tertinggal. Sekarang pada tahun 2021 jumlahnya nol. [] Hari