BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Kabupaten Bogor harus jual mahal jasa lingkungan yang diberikan untuk DKI Jakarta.
Hal ini dikemukakan Dr. Ernan Rustiadi peneliti senior pada Pusat Pengkajian Perencanaan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB University kepada BOGOR-KITA.com usai berbicara dalam Musrenbang RKPD Kabupaten Bogor Tahun 2021 di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Senin (16/3/2020).
Menurutnya Kabupaten Bogor mempunyai peran penting sebagai daerah resapan air dan kawasan hulu sungai yang mengalir ke Jakarta.
“Ada hubungan tidak imbang antara DKI Jakarta dengan Kabupaten Bogor.
Harusnya DKI berkontribusi juga ke Kabupaten Bogor sebagai pemberi jasa lingkungan. Jangan sampai Kabupaten Bogor yang menanggung bebannya, DKI yang menikmati jasanya,” kata Ernan.
Menurut Ernan, dengan kekuatan fiskal APBD DKI Jakarta Rp20 triliun, nilai 7 Miliar yang diberikan ke Kabupaten Bogor tidak sebanding dengan jasa yang diberikan.
“DKI harus lebih mau berinvestasi dengan membayar kepada pemberi jasa lingkungan (payment enviroment services),” kata Ernan.
Ia melanjutkan pada saat puncak musim hujan, banjir di DKI dalam sehari mengakibatkan kerugian puluhan Triliun per hari. []Hari