Pendidikan

OPINI: Generasi Muda Siap Menjadi Generasi Lestari

Oleh: Wulandhari

Mahasiswa Universitas Lampung

Asal Bogor

BOGOR-KITA.com, BOGOR- Dalam zaman yang serba digital saat ini generasi muda diharapkan siap mengatasi segala perubahan dan tantangan. Perubahan dan tantangan dari berbagai bidang termasuk di bidang lingkungan hidup. Dengan semakin berkembangnya zaman, tentu lingkungan hidup pun akan mengalami perubahan. Contohnya tidak sedikit kawasan hutan yang beralih fungsi menjadi lahan perkebunan, pertanian, perindustrian, pemukiman, dan lainnya, yang menyebabkan semakin sedikitnya kawasan hutan.

Di kota-kota besar lahan yang dapat ditanami pohon sudah semakin menyusut, dengan begitu polusi udara tidak dapat terhindarkan. Karena pohon yang dapat menyerap karbondioksida di udara terancam keberadaannya. Pohon yang semakin langka tersebut pun mengurangi daya dukung dalam penyerapan polusi di udara.

Digitalisasi memiliki dampak negatif bagi lingkungan contohnya dengan semakin meningkatnya jumlah produksi sampah plastik. Dengan adanya jual beli melalui jejaring internet manusia semakin konsumtif dalam berbelanja karena sangat memudahkan dalam membeli barang, makanan, ataupun lainnya.

Baca juga  Pengembangan Geopark, Bupati Sukabumi Fokus Pemetaan SDM

Adanya jual beli online menyebabkan produksi sampah meningkat, terlebih sampah plastik. Plastik digunakan sebagai pembungkus yang melindungi dari barang tersebut, contohnya seperti bubble warp yang penggunaannya dalam satu barang dapat berlapis-lapis agar barang tersebut tidak mengalami kerusakan. Dari meningkatnya jumlah produki sampah jika tidak dikelola denga baik dan membuangnya ke sembarang tempat tentu akan mencemari lingkungan dan menimbulkan bencana alam seperti banjir yang kerap kali terjadi di kawasan padat penduduk.

Lestari menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti keadaannya semula; tidak berubah; bertahan; kekal. Generasi lestari dapat diartikan sebagai generasi yang dapat mempertahankan fungsi alam dengan baik. Banyak dari generasi muda sekarang ini yang semakin inovatif dan kreatif dalam mengelola limbah. Seperti sampah plastik yang diolah menjadi paving blok, diolah menjadi hiasan atau pajangan yang bernilai jual tinggi, bahkan menjadi barang guna yang tidak kalah fantastis dari bahan yang biasa digunakan. Dengan inovasi-inovasi yang ada tentu dapat mengurangi jumlah limbah yang ada di alam.

Baca juga  Siswi SDN Kebon Melati 1 Kota Cirebon Kembali Ukir Prestasi

Generasi muda saat ini pun semakin peduli pada isu lingkungan yang sedang terjadi. Banyak dari mereka yang ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang berfokus pada lingukangan. Seperti contohnya untuk merayakan hari-hari penting, generasi muda merayakannya dengan melakukan kegiatan penanaman pohon dengan menggalakan dana melalui sosial media agar seluruh generasi muda dapat berpartisipasi dalam penanaman pohon walaupun tidak secara langsung. Hal ini sering sekali dilakukan oleh penggemar kpop (korea pop) sebagai hadiah dan perayaan bagi idol kpop yang berulang tahun. Melalui sosial media maupun media massa mereka turut serta dalam mengampanyekan mengenai menciptakan lingkungan yang sehat dengan menjaga fungsi-fungsi alam agar tetap stabil. Berkontribusi terhadapa pengelolaan sampah seperti bank sampah

Baca juga  Biaya Kampung Inggris Bogor

Sebagai generasi muda yang melek akan teknologi dan informasi sudah seharusnya generasi muda sudah semakin sadar dalam menjaga serta mengelola lingkungan hidup agar tetap lestari untuk kehidupannya di masa mendatang. Dengan membuang sampah pada tempat yang seharusnya, mendaur ulang sampah menjadi barang yang bernilai, menggunakan kembali barang-barang bekas, menanam pohon atau tanaman di halaman rumah, dapat tetap melestarikan alam agar fungsi-fungsinya dapat dirasakan. []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top