BOGOR-KITA.com, BOJONGGEDE – Tim Metamorfosis untuk Kesetaraan, sebuah organisasi non pemerintah (NGO) bekerjasama dengan Yayasan Satu Keadilan (YSK), Ves Community dan PMII Unusia kembali mengadakan kegiatan pemberian bantuan untuk korban banjir dan longsor di Kp. Cibarani, Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, pada Bogor, pada hari Minggu dan Senin, 26-27 Januari 2020 kemarin.
Sofia selaku Ketua Metamorfosis Untuk Kesetaraan mengungkapkan, tujuan kegiatan peduli korban bencana alam tersebut adalah guna membantu meringankan beban para korban dan pengungsi. Sementara bantuan yang diberikan berupa pemberian materiil, tenaga dan psyko sosial. “Bantuan materil yang diberikan berupa segala jenis kebutuhan pokok seperti beras, minyak, terigu, gula, kopi, susu. Ada pula sayur mayur, lauk pauk dan bumbu dapur,” ungkap Opie sapaan akrabnya.
Selain itu, sambung Opie, ada pula bantuan lainnya berupa peralatan penunjang sekolah seperti tas, kaos kaki, jas hujan, buku pelajaran dan umum, buku tulis dan lainnya. Diberikan pula bantuan pakaian dalam (anak, ibu dan suami), plastik sampah, terpal, sabun,makanan bayi dan anak, serta sejumlah alat pemainan bagi anak – anak. “Kami juga memberikan kebutuhan penting lainnya seperti obat-obatan, lampu emergency, tabung beserta gas elpiji ny,” papar Opie.
Dia menceritakan, tim Metamorfosis Untuk Kesetaraan bersama lembaga lainnya, berangkat dari Posko Joglo Keadilan, Kecamatan Kemang pada Minggu (26/1/2020) sekitar pukul 08.45 WIB. Tim berhenti di Pasar Leuwiliang untuk mengambil pesanan sayur dan lauk pauk dan lainnya. “Rombongan tiba di posko Pasir Madang, sekitar pukul 14.00 WIB dan langsung menemui Istri Sekdes Desa Pasir Madang yang mengurus posko dan selanjutnya kembali melanjutkan perjalanan menuju ke Kp. Cibarani dan sampai pada pukul 15.30 WIB,” tuturnya.
Opie melanjutkan, setibanya di Kampung Cibarani, tim langsung bergerak cepat berbagi tugas dengan konsep psyko sosial. Tim Metamorfosis dan gabungan, membuat dapur umum, bermain bersama anak, membuat taman bacaan, melakukan diskusi bersama anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak dan pengurus kampung, membuka pijat gratis buat warga pengungsi untuk menghilangkan lelah dan sakit serta membuat hiburan musik buat para pengungsi agar mereka bergembira.
“Semuanya dapat berjalan dengan baik. Warga merasa terhibur dan bahagia. Mereka mengusulkan agar ke depan bisa bagaimana membuat tanggap bencana dengan baik dan penguatan kapasitas untuk warga,” pungkas Sofia. [] Admin