BOGOR-KITA.com, BOGOR – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bogor Raya Herly Antoni membagikan kisah inspiratif salah seorang guru honorer di Kota Bogor yang tetap berbagi di tengah pandemi covid-19, meskipun gajinya belum turun.
Berikut cerita yang ditulis Herly Antoni selengkapnya.
Dalam situasi covid-19 seperti yang terjadi di Indonesia saat ini, akan membuat pertumbuhan ekonomi global tumbuh negatif tahun ini.
Gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK sudah mulai terasa, Kondisi itu juga menyebabkan angka pengangguran meningkat secara tajam dan dunia usaha mengalami kelesuan.
Banyaknya PHK membuat sebagian besar penduduk jatuh miskin dan kelaparan terjadi di mana-mana.
Mereka mencari nafkah hanya untuk bisa makan hari itu saja. Selebihnya mereka harus usaha lebih giat lagi untuk dapat makan.
Masih banyak wilayah wilayah yang belum juga mendapatkan bantuan, mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan.
Dengan pemerintah memutuskan untuk beberapa wilayah-wilayah di Indonesia, yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berarti sekolah-sekolah dan banyak perkantoran ditutup, berbagai aktivitas harus dilakukan di rumah, dan tenaga pendidik diharuskan menerapkan pembelajaran dengan sistem daring.
Tapi kendalanya adalah, bagi sejumlah siswa dan orangtua murid yang tergolong kurang mampu (miskin) menganggap langkah belajar melalui daring tidak efisien lantaran tidak adanya fasilitas yang memadai di tiap rumah.
Jangankan untuk membeli kuota untuk makan sehari hari pun mereka masih kesulitan. Belum lagi ditambah uang sewa rumah yang juga harus dipikirkan. Di sinilah tugas seorang tenaga pendidik untuk mencari solusi agar peserta didiknya dapat terus mengikuti pembelajaran.
Banyak guru honorer yang terus berjuang memberikan pembelajaran yang terbaik kepada peserta didiknya. Mereka menyapa dan menyampaikan materi pelajaran setiap harinya. Walaupun mereka harus menunggu gaji yang terlambat dan tak kunjung cair, namun mereka selalu yakin bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik jika semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Di tengah suasana sendu dan cemas karena pandemi covid-19, banyak kisah menginspirasi yang menggetarkan hati. Tak jarang aksi kebaikan yang dilakukan satu orang menular ke yang lain dan menjadi gerakan bersama untuk saling tolong menolong.
Dengan banyaknya aksi peduli terhadap sesama yaitu gerakan galang dana mereka kumpulkan menjadi satu untuk bisa melakukan kebaikan dan berbagi, baik untuk tenaga medis atau pun masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Salah seorang guru sekolah dasar di SD Layungsari 2 Kota Bogor yang berstatus honorer yang dikenal oleh muridnya dengan panggilan Ibu Indah, juga melakukan hal kecil, namun sangat menyentuh hati, di mana ibu guru ini datang bersilaturahmi mengunjungi murid-muridnya di rumah masing-masing.
Sambil slaturahmi dan melihat kondisi mereka saat belajar di rumah, Ibu Indah juga membawa sembako untuk keluarga mereka.
Tentu timbul pertanyaan bagaimana bisa seorang guru honorer bisa memberikan sembako pada muridnya?
Jawabannya sederhana, berbagi tidak perlu menunggu kita punya dan kaya saat ini juga kita bisa berbagi bersama.
Dikatakan, setelah kerja, belajar, dan ibadah dari rumah selama hampir 2 bulan ini, demi menjalani upaya memutus rantai penyebaran covid-19, tak sedikit yang mulai merasa bosan.
Namun, kami semua dapat mengambil hikmahnya dan mereka dapat terus bertahan, menyadari ada harapan yang harus dipelihara untuk kebaikan bersama.
Semoga pandemi covid-19 segera berakhir, agar khususnya peserta didik dapat belajar dan berkumpul lagi di sekolah.[]