Mengenal Lebih Jauh tentang Applicant Tracking System (ATS) dan Tips Membuat CV ATS Friendly
Penulis :
Elvina Dian Paramita,
Helmy Fauzan Wijaya
(Mahasiswa IPB University)
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Perkembangan teknologi telah memberikan manfaat di berbagai bidang, tak terkecuali pada dunia kerja. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan adalah pada saat proses penerimaan karyawan baru.
Seperti yang kita ketahui bahwa seleksi pertama pada proses penerimaan karyawan baru adalah seleksi resume atau CV.
Banyaknya lamaran yang masuk tentu membuat HRD membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memilih kandidat yang tepat. Oleh karena itu, proses seleksi administrasi kadang membutuhkan waktu yang cukup lama.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan mulai menggunakan Applicant Tracking System (ATS).
Apa itu applicant tracking system?
Menurut zoho.com, Applicant Tracking System (ATS) adalah perangkat lunak yang mengelola seluruh proses perekrutan perusahaan. ATS mempercepat proses pengelolaan kandidat dan membantu dalam menilai potensi karyawan.
Bagaimana cara kerja ATS?
ATS bekerja dengan cara memindai resume dan CV yang telah kamu submit untuk menemukan kata kunci yang sesuai dengan pekerjaan yang dilamar. ATS juga akan menyimpan file resume yang telah di-submit ke database agar bisa dilihat kembali oleh manajer perekrutan dan juga HRD. ATS akan memeringkatkan application atau permohonan apapun yang ditentukan dari seberapa cocok dia dengan posisi yang dilamar.
Bagaimana tips membuat CV ATS Friendly?
Untuk memperbesar kesempatan lolos dan dipekerjakan di posisi yang dilamar, Para pelamar harus lolos ATS terlebih dahulu. Dilansir dari indeed.com, berikut ini beberapa tips yang dapat dipertimbangkan untuk membuat resume dan CV para jobseeker agar lolos ATS.
1. Hanya melamar pekerjaan yang qualify dengan diri pelamar
Cara termudah agar lolos ATS adalah dengan melamar pekerjaan yang qualify dengan diri pelamar. Jika tidak begitu, ATS akan menolak lamaran pekerjaan para pelamar yang tidak qualify dengan pekerjaan yang dilamar. Dengan mengirimkan lamaran pekerjaan yang cocok dengan latar belakang pendidikan, skills, pengalaman pekerjaan serta pengalaman-pengalaman lainnya yang relevan secara alamiah akan menarik bagi sistem tracking
2. Selektif tentang pekerjaan yang dilamar di satu perusahaan
Manajer perekrutan dan HRD professional bisa masuk ke dalam ATS kapanpun untuk menyortir CV dan resume pelamar yang telah terkirim. Mereka juga bisa melihat riwayat lamaran, termasuk berapa jumlah lamaran efektif yang pelamar miliki pada perusahaan mereka. Lebih baik tetap selektif pada pekerjaan yang dilamar untuk menunjukkan kepada manajer perekrutan bahwa pelamar benar-benar serius untuk mendapatkan posisi yang tepat.
3. Gunakan kata kunci yang relevan.
Lihatlah kembali postingan pekerjaan, gunakanlah kata kunci yang menonjolkan pengalaman dan skills. Untuk menentukan kata kunci yang paling penting, catat perangkat lunak, pendidikan, sertifikasi, dan metodologi tertentu yang disebutkan dalam postingan pekerjaan.
4. Hubungkan kata kunci Anda dengan pengalaman unik.
ATS cenderung meloloskan resume pelamar jika di dalam resume pelamar tersebut cukup banyak disebutkan kata kunci yang relevan dengan posisi yang dilamar. Para manajer perekrutan ingin melihat bagaimana kata kunci tersebut dihubungkan dengan pengalaman dan skill pelamar di tempat kerja. Pikirkan tentang riwayat pekerjaan pelamar yang unik dan jelaskan secara singkat bagaimana hal itu membuat pelamar menjadi orang yang cocok untuk posisi yang dilamar.
- Sertakan skill section.
Pada skills section masukkan kata kunci yang relevan terutama untuk hal yang cara alami kurang sesuai dengan bagian riwayat pekerjaan. Menyertakan kata kunci pada skill section memudahkan pemindaian ATS untuk mengetahui apa yang dicari oleh manajer perekrutan.
6. Gunakan bahasa dasar.
Gunakanlah bahasa yang sopan dan mudah dipahami. Penggunaan bahasa yang tidak biasa dan sulit dipahami dapat mengacaukan ATS.
7. Tulis akronim.
ATS terkadang diprogram untuk mencari kata kunci berupa akronim. Untuk itu, gunakanlah akronim dalam menuliskan resume. Contohnya seperti, “Berpengalaman dalam Search Engine Optimization (SEO).”
8. Kirim resume yang disesuaikan untuk setiap pekerjaan.
Meskipun kedua posisi yang dilamar sangat mirip. Pelamar tetap harus menyesuaikan resume untuk masing-masing posisi yang dilamar. Deskripsi pekerjaan cenderung berbeda antar posisi satu dengan yang lainnya. Jadi buatlah resume yang lebih spesifik untuk setiap pekerjaan. Luangkanlah waktu untuk berkunjung ke web-web perusahaan yang dilamar untuk mendapatkan gambaran tentan
9. Buat resume yang simple
Resume dengan desain yang menarik mungkin akan menarik bagi manajer perekrutan, tetapi resume tersebut harus melalui ATS terlebih dahulu. Permasalahannya, beberapa ATS kesulitan untuk memproses resume yang rumit.
10. Gunakan pemformatan dasar.
Gunakan font universal seperti Arial, Times New Roman atau Georgia. Selain itu, alih-alih menggunakan grafik atau elemen grafis, gunakan poin-poin dan kata-kata yang dicetak tebal atau digarisbawahi untuk menarik perhatian pada sesuatu yang spesifik.
11. Kirimkan jenis file yang tepat.
Pelamar harus benar-benar memperhatikan bagaimana dokumen tersebut harus dikirimkan. Pastikan jenis file dapat diterima. Biasanya file yang dapat diterima berbentuk .pdf atau .docx tetapi meski keduanya umum, sistem ATS biasanya lebih mudah untuk membaca dokumen dalam bentuk .docx.. Jika Anda mengirimkan jenis file lain, sistem pelacakan cenderung tidak membacanya secara akurat atau bahkan tidak sama sekali.
12. Perbarui informasi diri secara online.
Beberapa ATS mungkin juga mencari informasi pelamar di web untuk memastikan semua data yang terkirim cocok. Jadi jangan lupa untuk terus memperbarui profil online pelamar, contohnya profil di LinkedIn agar lamaran pekerjaan lebih lengkap dan cocok.
13. Sertakan rekomendasi dalam lamaran pekerjaan pelamar
Rekomendasi selalu menjadi bagian penting dalam mendapatkan pekerjaan. Manajer perekrutan ingin mendengar langsung dari orang perusahaan yang dipercaya dan telah mengenal baik pelamar dan dapat menjamin etos kerja pelamar. Pada form pelamaran online, sering ada bagian yang menanyakan apakah karyawan perusahaan saat ini telah merekomendasikan pelamar untuk bertanggung jawab memegang peran tersebut. Jika demikian, ingatlah untuk mencantumkan nama teman atau kolega untuk meningkatkan peluang lolos melalui ATS. Beberapa perusahaan bahkan memiliki sistem rujukan karyawan yang dapat memindahkan lamaran pelamar langsung melalui ATS ke manajer perekrutan. Jadi penting sekali untuk memperluas dan menjalin banyak relasi dan koneksi supaya dapat lebih diprioritaskan untuk lolos.
Demikianlah tips membuat CV ATS Friendly. Diharapkan dengan menerapkan petunjuk di atas, para jobseeker dapat menulis CV dengan lebih baik dan ramah untuk dibaca oleh HRD. []