Kota Bogor

Mengelola Harapan

Oleh : Dr David Rizar Nugroho, MSi
Pecinta Sepakbola

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Bagaimana kita harus bersikap sebagai suporter ketika Timnas Senior Garuda dibantai 4-0 dalam lanjutan kualifikasi Pra Piala Dunia Grup C Zona Asia di Gelora Bung Karno? Sumpah serapah? Ngamuk di sosmed? Maki maki pemain? Pecat STY? Mundur Erick Tohir?

Atau kita terima kenyataan sebagai realita bahwa kita di bawah dua tingkat dari tim samurai biru? Bebas sih karena kita negara demokrasi.

Saya mau mengajak pecinta sepakbola berfikir jernih dan dapat mengelola harapan terhadap timnas Garuda secara lebih rasional. Saya pecinta timnas Garuda sejak jaman Orde Baru jadi kalau timnas main saya selalu update walau belum tentu nonton di TV.

Setahu saya nih mohon dikoreksi catatan terbaik timnas Garuda terjadi tahun 1986 ketika timnas dilatih oleh Sinyoe Aliandoe.

Kala itu timnas hanya sampai putaran kedua karena dikalahkan timnas Korsel di laga tandang dan kandang.

Setelah itu prestasi timnas Garuda senyap dan selalu gagal di putaran pertama.

Baru di era Erick Tohir ini kita lolos putaran pertama, putaran kedua hingga putaran ketiga yang selangkah lagi ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat.

Baca juga  Wisatawan Padati Kebun Teh Puncak

Kita butuh waktu 38 tahun lamanya untuk sampai di titik ini. Buat saya lolos putaran ketiga bersama 17 Asia lainnya sudah merupakan capaian luar biasa.

Karena biasanya kita berkutat main dengan Malaysia Singapura Thailand Vietnam Laos Filipina Kamboja di level ASEAN. Tapi kini kita main sama Jepang Arab Saudi Australia yang langganan Piala Dunia plus Cina dan Bahrain yang peringkat FIFA nya di atas timnas Garuda. Bahkan Jepang peringkat 15 Dunia belum lama mengalahkan Juara Piala Dunia dan Eropa Jerman juga Turki.

Betul skuad timnas Garuda sudah lebih dalam karena kedatangan pemain diaspora, pemain yang punya darah Indonesia tapi berkiprah di luar negeri dan pindah warga negara menjadi WNI, tapi pemain diaspora kita pun tidak semua nya grade A jadi secaea kualitas individu masih kalah dengan timnas Jepang.

Jadi kalah 4-0 wajar? Wajar. Tapi lihat lah cara timnas Garuda bermain. Babak pertama ada tiga peluang emas gagal jadi gol dan babak kedua satu peluang emas gagal jadi gol. Ya, kita dikurung habis tapi kita bisa melawan dengan serangan cepat. Kita juga bisa pegang bola walau gak lama. Secara permainan kita kalah kelas tapi melawan.

Baca juga  DPRD Kota Bogor Tetapkan Propemperda Tahun Sidang 2021

Ketua Umum PSSI Erick Tohir bikin target kita di peringkat 3 atau 4. Artinya gak langsung lolos Piala Dunia karena juara dan runner up yang otomatis lolos. Peringkat 3-4 akan ikut play off dengan grup A dan B yang menduduki peringkat 3-4 juga. Katakanlah Jepang yang superior juara grup peringkat 2-3 rebutan Australia dan Arab Saudi nah satu slot diperebutkan Indonesia Cina dan Bahrain.

Bisa kita lolos? Hari ini kita peringkat 6 alias nomor buncit dengan poin 3 tapi peringkat 2 pun masih 6 poinnya yang melaju sendirian Jepang 14 poin. Dengan sisa pertandingan yang ada kita masih punya peluang untuk duduk peringkat 3 atau 4. Jadi yang baik sebagai pendukung timnas sejati gak perlu marah marah sampai menulis kalimat kalimat sumpah serapah di sosial media. Belum kiamat, perjuangan belum berakhir kasih kesempatan pasukan STY menyelesaikan tugasnya.

Andai pada akhirnya kita gagal gimana? Pecat STY? mundur Erick Tohir? Saya sih tidak.

Baca juga  Update Covid-19 Jabar: Kabupaten Bogor Bermasalah Terkait Jumlah Kasus Aktif

Saya yang selalu update perkembangan timnas Garuda sejak jaman kapten Heri Kuswanto dan striker Bambang Nurdiansyah apa yang dicapai pasukan STY adalah yang terbaik. Tahun 1986 mentok di putaran kedua sekarang masuk satu dari 17 negara Asia berebut tiket Piala Dunia 2026. Hebat dong level kita sudah di Asia hebat nya lagi semua timnas kelompok umur sampai senior lolos putaran final Piala Asia. Kita juga susah juara Sea Games dan yang belum piala AFF. Singapura tiga kali juara piala AFF ke putaran final Piala Asia belum pernah.

Kalau saya simpulkan prestasi timnas Garuda berkemajuan. Kita boleh berharap tapi jangan bermimpi. Karena harapan kita terlalu tinggi “Harus” lolos ke Piala Dunia 2026 Amerika Serikat sehingga kita lupa peringkat kita baru 130 dunia terbawah dari 17 negara yang ikut di putaran 3 zona Asia Pra Piala Dunia. Mari kita kelola harapan kita dengan cara berfikir yang lebih membumi agar kita bisa melihat lebih realistis terhadap prestasi timnas Garuda kita (*)

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top