Masyarakat Harap Pemkab Bogor Pugar Makam Prada Samlawi di Rumpin
BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Masyarakat berharap Pemerintah Kabupaten Bogor segera memugar makam Prada Samlawi salah seorang tokoh pejuang kemerdekaan yang berada di Rumpin.
Hal itu dikatakan Mulya Diva seorang warga Rumpin saat mendampingi Forum Mahasiswa Bogor (FMB) ziarah ke makam Prada Samlawi di Kampung Gardu, Desa Kampung Sawah Kecamatan Rumpin, Rabu (10/11/2021).
Diketahui, sebagai bentuk penghormatan terhadap para pejuang, Forum Mahasiswa Bogor, menggelar ziarah, salah satunya ke makam Prada Samlawi.
Sebelum melakukan ziarah ke makam Prada Samlawi, Forum Mahasiswa Bogor tersebut melakukan ziarah di Makam KH Sholeh Iskandar, kegiatan tersebut sebagai bentuk refleksi perjuangan para pahlawan.
Ketua FMB Raju Zalikal Azhari, mengatakan, bahwa dalam rangka refleksi hari pahlawan nasional, dirinya bersama anggota mengadakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme.
“Pada momentum Hari pahlawan Nasional 2021 ini, kami mengadakan kegiatan napak tilas ke beberapa makam pejuang di antaranya makam KH Sholeh Iskandar dan makam Prada Samlawi di Rumpin,’’terang lelaki yang disapa Joy ini.
Sementara itu, Mulya Diva yang juga merupakan penulis buku Prada Samlawi “Prajurit Asal Rumpin yang Patriotik” mengapresiasi kedatangan Forum Mahasiswa Bogor.
“Saya pribadi mewakil keluarga Prada Samlawi mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan temen-temen dari Mahasiswa Bogor,’’terang Ozos sapaan akrabnya.
Ozos mengutarakan, Prada Samlawi gugur pada tahun 1948 pada saat pertempuran. Sebagai bentuk penghormatan, Samlawi diabadikan namanya pada ruas jalan utama di Kecamatan Rumpin.
“Sehingga kedatanga temen-temen mahasiswa ini, bisa melanjutkan semangat perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan pertempuran,’’ terang Ozos.
Ozos berharap, dengan kondisi makam Prada Samlawi yang sangat memprihatinkan, Pemerintah Kabupaten Bogor bisa melakukan pemugaran. Dikatakan Ozos, Prada Samlawi gugur dalam kondisi memilukan.
“Prada Samlawi itu yang saya dapat dari keterangan warga, gugurnya sehabis shalat dzuhur, langsung ditarik dibakar dan diseret oleh Belanda. Allmarhum masih bernapas, namun saat itu langsung dihujani peluru hingga gugur di Cigudeg,’’ tutup Ozos. [] Hari