Marak Tawuran Pelajar di Kota Bogor, Anggaran Terbatas jadi Biang Kerok
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Maraknya pelajar di Kota Bogor kedapatan membawa senjata tajam (sajam) menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, salah satunya terjadi aksi tawuran.
Fenomena tersebut tidak membuat heran bagi Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor Devie Prihartini Sultani, menurutnya banyaknya pelajar yang tertangkap kedapatan membawa senjata tajam akibat kurang maksimalnya pengawasan dari pihak sekolah dan Satuan Tugas (Satgas) pelajar di Kota Bogor.
“Jadi dengan maraknya kejadian seperti ini saya tidak heran, karena kita bisa mengandalkan siapa? Kepolisian terbatas, satgas terbatas juga apalagi belum ada perhatian pemerintah kota terhadap satgas pelajar ini,” ucap Devie kepada wartawan Rabu, (6/9/2023) malam.
DPS sapaan akrabnya menyebut seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pendidikan dapat menganggarkan biaya operasional bagi satgas pelajar sehingga satgas ini dapat bekerja dengan maksimal.
“Artinya begini, kalau relawan bekerja dengan seadanya terus kita minta maksimal? Tidak mungkin, apa perhatian pemerintah kota kalau betul-betul kita ingin memberantas itu? Yaa bantu dengan anggaran, berapa pun angkanya misal tidak besar tetapi ada apresiasi terhadap mereka,” katanya.
DPS mengatakan bahwa satgas pelajar ini harus dibekali dengan anggaran, karena dari hasil rapat terakhir dengan satgas pelajar bahwa anggaran yang mereka gunakan itu masih swadaya.
“Relawan ini siapa yang mau siapa yang bisa. Sementara kejadian tawuran itu terus berulang-ulang, maka waktu itu saya dorong dinas untuk menganggarkan operasional satgas pelajar, tetapi hingga saat ini tidak ada anggaran itu di dinas,” ungkapnya.
Meski anggaran Pemkot Bogor sedang defisit, lanjut DPS minimal ada apresiasi atau perhatian terhadap satgas pelajar dari pemerintah kota.
“Kita juga sudah melakukan rapat dengan semua kepala sekolah yang ada di Kota Bogor untuk menyikapi hal itu, hasilnya pragmatis, balik lagi ke anggaran dan mereka merasa tanggung jawab itu hanya di jam sekolah, setelah itu satgas yang bekerja. Kan satgas ini tidak hanya di jam sekolah, jadi memang harus ada perhatiannya,” katanya.
Selain itu, kata politisi Partai NasDem ini ilmu akhlak harus lebih ditekankan kembali kepada siswa di sekolah. Sebab kejadian tawuran dengan membawa sajam di Kota Bogor terus menerus terjadi.
“Sepertinya nyawa tidak ada harganya, mereka melupakan tingkat keimanan, sprititual dan agama, mungkin harus kembali ditekankan lagi edukasi tentang aklhlak dan pancasila, sebab disitu ada semua bagaimana kita bertoleransi dengan sesama dan bagaiamana kita saling mengahargai,” paparnya.
Selain ilmu akhlak, tambahnya pembelajaran P4 yang sudah lama tidak ada harus diadakan kembali namun tidak secara teori, tapi harus tertanam pada diri siswa.
“Komunikasi harus terjalin dengan baik antara orang tua, komite, sekolah untuk saling melengkapi. Kalau itu sudah sinergi dan dilakukan dengan baik, maka kita bisa meminimalisir hal hal yang terjadi saat ini,” pungkasnya. [] Ricky