Kab. Bogor

Lele Asap Bogor Lebih Gurih dari Lele Asap Medan

BOGOR-KITA.com – Ikan merupakan sumber protein hewani yang rendah kolesterol dan sangat baik untuk kecerdasan otak. Salah satu teknologi pengolahan ikan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis serta daya tahan ikan adalah pengasapan

Lele asap sendiri merupakan salah satu menu yang banyak dicari penggemar lele, rasanya yang khas disukai semua orang. Dari mulai anak kecil sampai orang tua, dan tanpa membedakan pria maupun wanita

Nah kini bagi penggemar ikan salai, tak perlu jauh-jauh ke Medan untuk mendapatkan pangan olahan berbahan baku ikan lele ini. Produk tersebut kini bisa ditemukan di Jakarta dengan sentranya Pasar Senen.

Uniknya, ikan yang dibuat melalui proses pengasapan itu tidak didatangkan dari Sumatera Utara tetapi dari Bogor, Jawa Barat. Dan meski bukan diproduksi dari tempat asalnya, tapi soal rasa, lele asap made in Bogor ini tak kalah lezat dari produk serupa yang diproduksi di Medan.

Baca juga  Ini Pemenang Pilkades Serentak Di 10 Desa Di Kecamatan Pamijahan

Adalah Sueb yang memproduksi lele asap di Kampung Kebon Kopi, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Bogor. Setengah promosi, lelaki paruh baya itu menyebutkan bahwa lele asap buatannya memiliki rasa lebih gurih dibandingkan lele asap dari Medan karena menggunakan ikan hasil budidaya.

“Kalau lele asap yang di Medan menggunakan ikan sungai yang kandungan lemaknya sedikit sehingga rasanya kurang gurih dan daging lebih keras,” katanya kepada Pakar, kemarin.

Sueb yang mengaku telah menggeluti usaha lele sejak tahun 1982 ini menceritakan, pada awalnya ia hanyalah pembudidaya ikan lele. Namun seiring dengan perkembangan jaman ditambah dengan ketatnya persaingan antar peternak membuatnya mencoba untuk beralih usaha.

Baca juga  Pomdam III Siliwangi akan Selidiki Pemukulan terhadap Warga Teplan

Maka dari itu, sepulang dari perjalanannya ke wilayah Sumatera untuk mengantar ikan, Sueb menemukan suatu usaha baru yakni pengasapan ikan. “Disana saya melihat banyak orang yang membuat ikan asap lalu saya berpikir kenapa tidak saya kembangkan di Bogor,” kenangnya.

Lalu pada tahun 1998, Sueb memberanikan diri membuka usaha tersebut dengan 50 kilo ikan yang kemudian setelah di produksi menghasilkan sebanyak 15 kilo ikan lele asap siap jual.

“Pertama memulai usaha ini cukup sulit juga memasarkannya. Seminggu saja belum tentu habis semua. Tapi saya tetap optimis karena orang akan butuh ikan,” yakinnya.

Ketekunan Sueb berbuah, kini dalam sehari ia mampu memproduksi 4 hingga 5 kwintal dan dijual dengan harga Rp. 65.000,- per-ekornya. “Saya hanya menjadi produsennya saja. Sedangkan untuk pemasaran dilakukan oleh para distributor yang mengambil langsung ke tempat saya,” jelas Sueb.

Baca juga  Bima Arya di Hadapan Wisudawan Universitas Pakuan: Sukses Ditentukan oleh Kompetensi dan Karakter

Bahkan, Sueb juga mengaku diluar distributor tersebut, ia juga memiliki pelanggan tetap yang berasal dari Cibinong, Bojonggede hingga Ciledug yang rata-rata membeli kurang lebih 15 kilo ikan lele asap setiap harinya.

Namun sayangnya, meski unggul dalam rasa, lele asap buatan Sueb selama ini hanya berkutat di tiga pasar yaitu Jakarta, Tangerang dan Bogor. Tak cuma itu, kendati tren permintaan produk ini dari waktu ke waktu terus meningkat tapi produksinya baru bisa mencapai 500 kg per hari.

Padahal menurut Sueb, pihaknya sebenarnya bisa memproduksi lele asap dalam jumlah yang lebih besar. “Asal pasarnya ada, kami siap meningkatkan produksi,” ujarnya. [] Admin/Pkr

1 Comment

1 Comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top