Regional

Langka dan Mahal, Santri Darul Falah Cisalak Subang Bikin Masker Sendiri

BOGOR-KITA.com, SUBANG – Santri Pondok Pesantren Darul Falah Desa Cimanggu, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang yang telah mengikuti pelatihan menjahit angkatan pertama, saat ini merasa senang karena bisa membuat masker.

 “Harga masker yang langka dan mahal mendorong kami mengusulkan kepada pimpinan pesantren untuk membuat masker di Balai Latihan Kerja  (BLK) komunitas yang ada di Ponpes Darul Falah,” kata Meisya.

Meisya menambahkan, juga ingin para santri terlindung dari corona. “Kami membuat ini dari kain-kain yang ada, dan nantinya dibagi kepada para santri secara gratis,” ungkap santri asal Lembang KBB, Sabtu (7/3/2020)

Salah satu santri lainnya Sulis asal Jakarta mengungkapkan bahwa masker yang dibuatnya itu memang bukan standar seperti yang dijual pada umumnya.

Baca juga  Kapolda Jabar Pimpin Operasi Yustisi di Kota Bogor

“Antisipasi saja, bukan hanya Corona tapi juga penyakit lain seperti batuk, influenza yang bisa menular. Kami senang saja membuat ini sambil mengingat kembali pelajaran yang dulu pernah didapat ketika pelatihan angkatan pertama di BLK Darul Falah ini, ilmunya sangat bermanfaat Alhamdulillah,” ungkapnya.

Pimpinan Ponpes Darul Falah Ustadz Ridwan Hartiwan mengakui para santrinya membuat masker di BLK yang dipimpinnya, selain dalam rangka mengulang keterampilan juga menjaga performa mesin jahit agar terjaga walaupun belum ada pelatihan angkatan ke-2.

“Karena kebetulan pelatihan angkatan kedua belum ada petunjuk dari Kementerian Tenaga Kerja, maka mereka para santri yang pernah ikut pelatihan menjahit minta izin agar dapat membuat masker untuk semua santri di pondok ini, saya izinkan karena hal ini positif,” katanya.

Baca juga  IPB University Raih SINTA Award 2019 Kemenristekdikti

Menurut Ridwan pihaknya merasa bangga ada keinginan para santri membuat masker di pondoknya sendiri untuk antisipasi penyakit menular bukan hanya karena isu corona.

“Walaupun hanya sekedar masker, dengan adanya BLK para santri jadi terlatih dan memiliki kemampuan yang baik, kita akan membuat masker yang memiliki standar kesehatan yang dijual untuk kalangan terbatas di pondok setelah para santri mengikuti pelatihan menjahit di rumah produksi sendiri,” pungkasnya. [] Ahya

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top