Kwarcab Pramuka Kota Bogor Sosialisasikan Satuan Pendidikan Aman Bencana
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Bogor melakukan sosialisasi satuan pendidikan aman bencana kepada Gugus Depan (Gudeb) di aula Taruna Andhiga, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat (29/7/2022).
Kegiatan ini merupakan salah satu program Kwarcab Kota Bogor tentang satuan pendidikan aman bencana.
“Jadi ini tindak lanjut dari perwali tahun 2020 tentang satuan pendidikan aman bencana. Jadi Sosialisasi ini harus dimaksimalkan, karena Kota Bogor termasuk daerah rawan bencana,” ucap Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim kepada wartawan.
Dengan demikian, kata Dedie Gudeb harus memahami, memitigasi termasuk mesosialisaikan kerawanan bencana serta bagaimana mengantisipasi dan juga berpartisipasi pasca bencana.
“Jadi, harapannya adalah selain kita juga bisa menjadi bagian upaya pencegahan dan mitigasi tetapi secara teknis langsung penanganan pasca bencana. Misalnya penyediaan logistik, kemudian berkomunikasi dengan lembaga penanganan bencana terkait,” jelasnya.
Mitigasi ini, lanjut Dedie harus disosialisasikan kembali kepada seluruh satuan pendidikan.
“Dari BPBD mensosialisasikan kepada Gudep. Kemudian Gudep mensosialisaikan kepada anggota masing-masing sekolah,” katanya.
Sementara, Ketua pelaksana kegiatan sosialisasi satuan pendidikan aman bencana Aldilah Rahman menuturkan SPAB itu untuk mengantisipasi isu khususnya di satuan pendidikan untuk mempersiapkan pra dan pasca bencana alam.
“Jadi, di sekolah satuan pendidikan mempersiapkan kemungkinan terburuk. Dilokasi bencana biasanya Pemerintah setempat tidak fokus kepada peserta didik, tetapi hanya fokus kepada penanganan infrastruktur bencana, sehingga anak anak kan jadi terlantar termasuk pendidikannya,” jelasnya.
Ia menerangkan, khusus di Kota Bogor, pihaknya mempersiapkan program pembelajaran dalam kondisi darurat dan kondisi bencana.
Untuk itu, kata Aldilah Gudep dibekali tidak untuk mempersiapkan terjadinya bencana, tapi mempersiapkan pasca bencana itu harus seperti apa.
“Dukungan mereka (Gudeb) ada trauma healing, trauma bencana. Kita lebih mempersiapkan itu supaya mereka tetap hidup, tetap semangat belajar, dan guru itu harus mendirikan tenda belajar, terangnya.
Untuk melakukan hal itu, lanjut Aldilah, pihaknya bekerjasama dengan BPBD untuk melatih penanganan-penanganan kalau ada bencana alam seperti. Tetapi disisi lain satuan pendidikan lebih fokus ke edukasi, guna mempersiapkan pasca bencana.
“Jadi, nanti pramuka benar-benar mempersiapkan peserta didik terdampak bencana supaya aman, selamat walaupun dalam kondisi darurat,” pungkasnya. [] Ricky