NETIZEN – BOGOR-KITA. com – Toleransi menjadi isu yang hangat dalam tahun – tahun politik ini, banyak yang memainkan isu tersebut dalam pesta demokrasi yang dilaksanakan 5 tahun sekali ini, maka penting diadakan kajian tentang toleransi di kalangan kaum muda khususnya mahasiswa.
Hal tersebut dikemukakan M. Hafiz, koordinator Gusdurian Bogor Raya di acara kajian yang digelar oleh Rayon PMII Fakultas Ekonomi Universitas Ibn Khaldun Bogor Selasa (5/3/2019).
M Hafiz selaku pemantik diskusi menuturkan bahwa kemajemukan di Indonesia sudah ada jauh – jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka, masing – masing agama bersatu padu dalam terciptanya negara yang aman dan sejahtera.
“Gusdur telah mengajarkan kita tentang toleransi beragama, karena sejalan dengan UUD No 29 ayat 1. Dengan mencabut inpres no 14 tahun 1967 dimana agama Konghuchu disahkan menjadi agama, dari situlah gusdur menjadi bapak plurarisme,” tutur Hafiz.
Kajian yang diadakan tiap bulan ini menjadi rutinitas PMII yang seyogyanya mahasiswa harus up to date dan peka terhadap situasi.
“Ini merupakan salah satu pengamalan Tridharma perguruan tinggi yaitu mengabdi untuk masyarakat,” pungkas Hafiz. [] Admin