BOGOR-KITA.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor menggagalkan rencana pemotongan bonus bagi tim putra bola basket Kota Bogor yang berlaga pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2018 lalu.
Tim bola basket putra Kota Bogor berhasil meraih medali perunggu pada perhelatan tersebut. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui KONI memberikan bonus sebesar Rp5,5 juta per atlet dan Rp8 juta bagi jajaran pelatih.
Namun ada oknum tim pelatih berinisial YD alias BB berencana memotong bonus tersebut sebesar 25 hingga 30 persen.
Kepala Bidang Hukum KONI Kota Bogor, Ian Mulyana mengatakan, bahwa rencana tersebut terbongkar setelah orangtua atlet mengadukan rencana tersebut kepada KONI.
“Awalnya yang bersangkutan berucap di grup Whatsapp tim bola basket putra, bahwa tim pelatih mendapat instruksi dari KONI agar memotong bonus atlet sebesar 25 hingga 30 persen untuk pelatih, dan itu juga berlaku di cabor lainnya,” ujarnya, Jumat (30/11/2018).
Mendapat laporan tersebut, KONI segera memanggil jajaran pelatih dan para saksi.
“Capture chat YB di WA Grup diberikan ke KONI. Maka kami panggil langsung yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi,” ungkapnya.
Ian mengatakan bahwa saat dimintai klarifikasi YB mengakui bahwa ia memang mengirimkan chat tersebut, dan mengaku khilaf serta berjanji takkan mengulangi hal serupa.
“YB telah membuat pernyataan maaf secara tertulis di atas materai. Ia pun wajib melayangkan permohonan maaf kepada atlet. KONI tidak pernah mengeluarkan kebijakan untuk memotong bonus atlet. Sebab, bonus yang sudah disediakan pemerintah adalah sepenuhnya hak atlet dan pelatih yang tidak bisa diganggu gugat,” tegasnya.
Ketua KONI Kota Bogor, Benninu Argoebie mengaku geram dengan ulah oknum pelatih tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidak pantas dilakukan mengingat pemberian bonus sudah ditetapkan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.
“Bonus itu adalah penghargaan pemerintah dan KONI terhadap atlet berprestasi. KONI tak pernah mengeluarkan kebijakan yang merugikan atlet dan pelatih. Justru pada Porda ini, bonus bagi mereka dinaikkan menjadi 40 kali lipat, begitu juga dengan insentif atlet serta pelatih yang naik 100 persen. Saya sangat kecewa dengan ulah oknum pelatih tersebut. Dia catut nama KONI, padahal kami tidak menyuruh,” kata Benn sapaan akrabnya.
Benn mengultimatum agar perbuatan tercela itu tidak dilakukan oleh pelatih cabang olahraga manapun. “Kalau ada yang coba-coba berbuat demikian, segera laporkan. KONI akan tindak tegas,” ucapnya.
Benn juga menegaskan, apabila yang bersangkutan kembali melakukan hal serupa di kemudian hari, maka KONI tidak segan-segan akan melaporkannya ke polisi. “Ini peringatan pertama dan terakhir. Sekali lagi siapapun yang berbuat demikian dan mencatut nama KONI akan kami polisikan,” tegasnya.
Benn mengapresiasi langkah cepat Bidang Hukum KONI untuk meluruskan dan menuntaskan permasalahan tersebut.
“Saya sangat apresiasi kecepatan kerja Bidang Hukum dalam menyelesaikan masalah ini dalam satu hari,” katanya. [] Admin