Ahok
BOGOR-KITA.com – Soliditas Koalisi Merah Putih (KMP) akhirnya pecah. Koalisi yang awalnya menguat itu, bubar di daerah. Setidaknya hal ini terjadi di DKI Jakarta.
Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik yang semula menjadi figure yang menyuarakan KMP di DPRD DKI Jakarta dengan target menggusur Basuki Tjahya Purnama alias Ahok dari kursi orang nomor satu di DKI Jakarta, terang-terangan menyatakan, saat ini di lembaganya, sudah tak ada lagi pengkotak-kotakan fraksi berdasarkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan KMP. Dikatakan, hubungan antar-fraksi telah berangsur membaik.
"Tadi, di rapat Bamus DPRD, anggotanya gabungan dari KIH dan KMP. Jadi, kita sudah sepakatlah jadi Koalisi Kebon Sirih. Ya selama untuk kepentingan masyarakat Jakarta, saya kira kita mesti bersatu," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Selasa (9/12).
Realitas koalisi di DKI Jakarta, juga terjadi di tingkat pusat. Setelah Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (10/12), Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie langsung berubah pikiran. Aburizal Bakrie yang sebelumnya ngotot menentang Perppu tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung, tiba-tiba menyatakan mendukung. Partai Persatuan Pembagunan (PPP) di kubu Surya Dharma Ali di bawah kepemimpinan Ketua Umum Djan Faridz bahkan tidak hanya mendukung Perppu PIlkada Langsung, tetapi mengisyaratkan bergabung dengan KIH.
Perpecahan di KMP ini seolah diamini oleh Ketua Dewan Pimpinan Partau (DPP) Gerindra, Desmon J Mahesa, Jumat (12/12). Mantan orang hilang tahun 1998 ini mengemukakan, KMP hanya dibentuk berdasarkan kepentingan semata sehingga tak akan berumur panjang. Pernyataan Desmon itu langsung dibantah rekan satu partainya."Itu salah besar," kata Waketum Gerindra Fadli Zon, Jumat (12/12). Fadli yakin koalisi pengusung Prabowo-Hatta di Pilpres 2014 ini solid. Pembentukannya pun atas kesamaan ideologi, bukan semata-mata untuk kepentingan atau jabatan. Harian PAKAR/Admin