Kab. Bogor

Kisah Damami, 20 Tahun Mendulang Emas secara Tradisional di Sungai Cisero Tanjungsari

Penambang emas di Sungai Cisero

BOGOR-KITA.com, TANJUNGSARI- Matahari terbit dan tenggelam serta waktu yang terus berputar menyaksikan perjalanan hidup Damami dan Wasih pasangan suami istri warga Kampung Cigarugak, Desa Sukarasa, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Keduanya menafkahi keluarganya dengan cara menambang emas secara tradisional di Sungai Cisero.

Aliran Sungai Cisero menjadi tempatnya mencari butiran butiran emas yang dilakukan secara turun temurun hingga saat ini. Pasir yang mengandung emas yang berasal dari Gunung Subang menambah semangatnya dalam mencari rupiah.

Damami dan Wasih setiap harinya dapat menghasilkan 1 mili gram hingga 2 mili gram emas, bahkan sampai 1 gram jika air sungai tersebut meluap atau sehabis hujan datang.

“Saya mendulang emas sudah dari 20 tahun yang lalu, ya setiap hari saya mencari uang begini aja mencari butiran emas,” kata Damami kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (24/2/2022).

Baca juga  Sekian Lama Tak Berizin, Cukup Alasan Bagi Wabup Tutup Perusahaan Tambang

Dengan mempersiapkan batok kelapa, linggis dan alat dulang, keluarga ini mencari butiran mas hingga ke dasar air. Batok kelapa sendiri digunakan untuk mengeruk pasir, alat linggis memperdalam galian dan alat dulang untuk memisahkan antara pasir dan emas.

Untuk harga jual emas mulai dari harga terkecil per mili Rp45 ribu. Jika Damami mendapat 1 gram emas, maka dia bisa membawa pulang Rp450 ribu. Mereka menjual emas ke penampung atau tengkulak.

“Kami hanya bisa berharap semoga emas di sini tidak habis karena kami hidup dari dulu mengandalkan sungai ini untuk mencari emas,” tutupnya. [] Sandi

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top