Olahraga

Ketua BPK Agung Firman Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PBSI

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Musyawarah Nasional Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berjalan mulus. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PBSI 2020-2024 menggantikan Ketum sebelumnya Wiranto.

Munas yang berlangsung 5-6 November 2020 di JHL Hotel Serpong, Tangerang, dibuka oleh Menpora Zainudin Amali, Kamis (5/11/2020). Menurut Ketua Tim Penjaringan Edi Sukarno, awalnya ada dua bakal calon yang mendaftarkan diri, yakni Agung Firman Sampurna dan Ari Wibowo.

Keduanya telah menyerahkan persyaratan yang ditentukan termasuk surat dukungan pengurus provinsi (pengprov) PBSI. Namun berdasarkan hasil verifikasi, dari total 29 surat dukungan yang didaftarkan oleh Agung Firman Sampurna, hanya 23 surat dukungan yang sah dan Ari Wibowo hanya dinyatakan memiliki 5 surat dukungan yang sah.

Baca juga  OPINI: 35% Manfaat Pensiun di DPLK Layak Dibayar Berkala

Akhirnya, berdasarkan hasil penjaringan tersebut, Agung Firman Sampurna maju sebagai calon tunggal. Ia mengaku telah didekati untuk mengajukan diri sebagai calon ketum dari tahun lalu.

Nama Agung pertama kali dimunculkan sebagai calon Ketum PBSI pada pekan ketiga September lalu oleh Wakil Ketua I PBSI Alex Tirta, yang pernah menjagokan Wiranto pada Munas 2016 lalu.

“Sudah mulai intensif didekati sejak pertengahan tahun 2019, dan pada Maret dipertimbangkan, sebulan kemudian memutuskan maju dan mendapat dukungan dari pengprov,” ungkap Agung dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/11/2020).

Agung Firman adalah Ketua BPK periode 2019 – 2022. Setelah terpilih sebagai Ketum baru PBSI, dirinya akan segera menentukan siapa saja anggota kepengurusan PBSI di bawah kepemimpinannya.

Baca juga  Shin Tae Yong Siapkan Strategi Bongkar Pertahanan Taiwan

“Untuk kepengurusan ada sejumlah wajah baru, tetapi tidak mengesampingkan yang sudah mendedikasikan dirinya untuk PBSI,”  jelas Agung.

Disinggung apakah ada politik balas budi dan memasukkan semua pendukungnya dalam kepengurusan nanti?

“Saya didukung oleh semua provinsi, tidak mungkin saya akan memasukkan semua ke dalam kepengurusan saya,” tambah Agung.

Soal target besarnya sebagai Ketum PBSI yang baru, Agung ingin merebut kembali gelar Thomas Cup dan Uber Cup. “Target besar kami adalah berusaha dan berjuang agar supremasi bulutangkis kembali kita dapatkan. Tentu kami ingin prestasi puncak, membawa pulang Thomas dan Uber,” tutur Agung.

Sepanjang sejarah, Indonesia adalah pemegang gelar Piala Thomas terbanyak dengan 13 gelar. Namun, trofi terakhir diboyong ke tanah air pada 2002. Ketika itu Taufik Hidayat dkk. mengalahkan Malaysia 3-2 di final yang berlangsung di Guangzhou, Cina.

Baca juga  DPRD Jabar Dukung Usulan Sekolah Politik Perempuan Ridwan Kamil

Sementara itu, tim putri Indonesia baru tiga kali menjuarai Piala Uber, yakni tahun 1975, 1994, dan 1996. Gelar terakhir pada 1996 didapatkan Susi Susanti dkk. setelah di final menumbangkan Cina 3-1 di Hong Kong.

“Oleh karenanya bulu tangkis tidak hanya sekedar olahraga, tapi juga alat persatuan nasional,” tegas Agung. [] Anto

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top