BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya mengemukakan fasilitas kesehatan untuk penanganan covid-19 masih memadai.
“Sejauh ini terbilang masih terkendali, angkanya 55,8 persen sudah terisi dari 342 tempat tidur (bed),” kata Bima Arya saat menerima Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kuwat Sri Hudoyo bersama rombongan dalam rangka monitoring pengendalian covid-19 ke Kota Bogor, Kamis (17/9/2020).
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai upaya percepatan penanganan covid-19 dan persoalan yang dihadapi di Kota Bogor.
Kuwat Sri Hudoyo menjelaskan, tim Kemenkes saat ini ditugaskan Menkes ke 9 provinsi yang kasus covid-19 cenderung ada peningkatan atau 9 besar di Indonesia.
“Saya ditugaskan di Jawa Barat. Di Kota Bogor, Depok, Bekasi dan 5 kabupaten,” katanya.
Tujuan kedatangannya bukan melakukan evaluasi, melainkan monitoring penanganan covid-19 khususnya di Kota Bogor, yang akhir-akhir ini cukup signifikan dari sisi temuan kasus.
“Pak menteri menugaskan kami dengan harapan untuk mengetahui program atau upaya-upaya strategis di dalam upaya penurunan kasus baru, pengurangan kematian dan peningkatan kesembuhan,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya ingin mendapatkan informasi mengenai program dan antisipasi atau kesiapsiagaan dalam penanganan corona, seperti fasilitas kesehatan hingga tenaga kesehatan.
“Termasuk kendala apa saja yang terjadi dalam penanganan covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Bogor dalam menanggulangi Covid-19, baik saat memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga PSBMK (Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas).
Mengenai kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan, Bima Arya menyatakan sejauh ini terbilang masih terkendali, angkanya 55,8 persen sudah terisi dari 342 tempat tidur (bed).
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pihaknya akan mengisolasi pasien OTG di BNN Lido, Kabupaten Bogor atau tidak lagi di rawat di rumah sakit.
“Tersedia disana (BNN, red) 122 tempat tidur. Saat ini sedang finalisasi administrasi, MoU sudah dilakukan,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga berencana menyiapkan satu hotel khusus penanganan covid-19 sebagai langkah antisipasi melonjaknya kasus corona. [] Hari