Nasional

Jelang Munas, Joko Suprianto Berharap PBSI Beri Satu Suara Saja untuk Mantan Pemain

BOGOR-KITA.com, CIOMAS – Masih ingat pebulu tangkis Indonesia Joko Suprianto. Juara Dunia Bulutangkis 1993 ini, kini menjadi pelatih klub Victory Kabupaten Bogor, yang berlokasi di Villa Ciomas, Kabupaten Bogor.

Ditemui BOGOR-KITA.com,  di klubnya, di Ciomas, Jumat (23/10/2020), Joko tampak bugar, dan tetap seperti Joko yang sering ditonton di televisi apabila sedang bertarung di even bulutangkis internasional.

Salah satu perhatian Joko saat ini adalah Musyawarah Nasional Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (Munas PBSI) yang akan digelar di Tangerang Selatan, 5-6 November 2020 mendatang.

Apa yang menjadi perhatian Joko? Apakah dia berambisi menjadi ketua umum?

Tidak sama sekali. Fokus Joko hanya satu, yakni membangkitkan kembali kejayaan bulutangkis Indonesia.

Baca juga  IPB University dan PT Esri Indonesia Jalin Kerjasama Bangun Desa Berkelanjutan dengan Teknologi Geospasial

Permintaan Joko tidak muluk-muluk, bahkan sangat sederhana. “Berikan satu hak suara saja kepada seluruh mantan pemain dan klub yang paling banyak memasok pemain ke pelatnas,” kata Joko.

Joko mengatakan, setiap jelang Munas PBSI yang digelar empat tahun sekali, setiap kali pula calon ketua umum mencari dukungan dari para mantan pebulutangkis nasional. “Pasti itu,” katanya.

Sementara, hak suara mantan pemain nasional tidak pernah diakomodir di Munas. Munas PBSI hanya menyediakan 34 hak suara yang dimiliki oleh 34 Pengprov.

“Jadi selama ini mantan pemain nasional hanya disuruh mendukung, tapi tidak pernah diberi hak suara di munas,” jelas Joko.

Joko mengatakan, umumnya, mantan pemain nasional menjadi pelatih di klub. Artinya untuk pembinaan kita selalu ikut menjalanan. Tapi, tidak dilibatkan secara langsung dalam pemilihan pimpinan organisasi pusat.

Baca juga  Tanding Lawan Menristek, Rektor IPB Ungkap Bulutangkis Maju dengan Sains

Apa pentingnya ikut dalam munas?

“Pemain tentu tahu siapa saja yang punya kapasitas jadi ketua umum atau memimpin PBSI. Jika PBSI dipimpin ketua umum yang tepat, maka roda organisasi akan berjalan lebih baik dan dengan sendirinya mengetahui bagaimana cara dan kiat meningkatkan prestasi,” terang Joko yang selain pernah meraih juara dunia, juga ikut tiga kali membawa Indonesia meraih gelar Thomas Cup.

“Cukup berikan satu suara kepada Perkumpulan Mantan Pebulutangkis Nasional dan suara tambahan dari klub besar yang memasukkan pemain paling banyak ke pelatnas,” kata Joko.

Joko mengatakan, Munas PBSI 2020 akan berlangsung 5-6 November ini di Tangerang Selatan.

Sekarang ini, seharusnya sudah melakukan pembahasan perubahan AD/ART untuk penambahan suara kepada mantan pemain nasional dan klub.

Baca juga  Usmar Buka Kejuaraan Bulutangkis Djarum Sirkuit Nasional Li-Ning Jawa Barat

“Ini saat yang tepat bagi tim Kelompok Kerja Munas PBSI untuk mengakomodir suara mantan pemain nasional dan klub, lewat penyempurnaan AD/ART,” kata Joko. [] Anto

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top