Kab. Bogor

Jalur Puncak Kembali Ramai, Pedagang yang Sebelumnya Pasang Bendera Putih Kini Mulai Senyum

BOGOR-KITA.com, CISARUA – Kawasan Puncak kembali diserbu pengunjung setelah beberapa pekan di masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga PPKM level 4 sepi wisatawan.

Bahkan, beberapa pelaku usaha di jalan raya Puncak sempat memasang bendera putih tanda sudah tidak bisa bertahan dengan kondisi nol persen pendapatan.

Salah seorang pedagang di kawasan Puncak tepatnya di Saung Seng mengaku sedikit tersenyum karena jalan raya Puncak kembali ramai kendaraan.

“Ya minimal kalau kendaraan ke Puncak padat, warung juga kena imbas meski hanya sekedar minum kopi sama makan mie, yang pusing itu jalan ditutup,” tandasnya.

Sementara Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Bogor, M Teguh Mulyana mengatakan, pemasangan bendera putih oleh para pelaku usaha di kawasan Puncak murni oleh pedagang tanpa ada campur tangan kelompok apalagi golongan.

Baca juga  Pemberlakuan Sistem 2:1 di Jalur Puncak, Ade Yasin Tempel Sticker Save Puncak

“Mereka memasang bendera putih sebagai protes terhadap pemerintah yang mengeluarkan kebijakan PPKM Darurat hingga level 4 yang berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan,” bebernya.

Tujuh puluh persen warga di kawasan Puncak bergantung hidup pada kunjungan wisatawan. Sehingga, ketika PPKM diberlakukan, para pelaku usaha dari mulai hotel, restauran, vila, pedagang oleh-oleh pekerja wisata hingga pramuwisata serta travel  dan lainnya tak memiliki pendapatan alias nol persen.

Meski demikian, Pokdarwis memahami kondisi pemerintah yang harus berbagi peran dalam menyelamatkan kesehatan masyarakat.

Hanya saja, pemerintah juga harus melihat dari banyak sudut pandang terutama keberlangsungan hidup masyarakat.

“Ini kondisi sulit, tapi saya yakin ada celah agar para pelaku wisata masih bisa bertahan hidup,” ungkapnya.

Baca juga  KWSC vs PT Sentul City di BPN Kabupaten Bogor

Arus lalulintas yang kembali normal menjadi berkah bagi para pedagang khusunya pedagang kecil.

“Gak usah disekat juga akses menuju Puncak, kok para pelaku usaha juga sudah menerapkan protokol kesehatan ketat,” terangnya.

Sementara, Ketua Pokdarwis juga menyoroti wisatawan asal Timur Tengah yang saat ini telah hilang di kawasan Puncak.

Menurutnya, ada sekitar 3.000 lebih wisatawan asal Timur Tengah yang datang untuk berlibur ke Puncak Kabupaten Bogor dalam kondisi normal.

Namun kini, selama pandemi Covid-19 melanda negeri ini, tak ada satupun wisatawan Timur-Tengah yang datang untuk berlibur ke Puncak.

Kondisi ini tentunya sangat memukul para pelaku usaha travel.

“Ada 32 travel khusus tamu Timur Tengah kini alami kesulitan keuangan. Bahkan, travel-travel tersebut terpaksa mengistirahatkan karyawannya,” pungkasnya. [] Danu

Baca juga  Kakorlantas Sidak Kawasan Puncak Pastikan Pengamanan Arus Lalu Lintas
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top