BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (BEM FMIPA) IPB University mengadakan kegiatan Seminar Keguruan untuk meningkatkan peran guru-guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di tanah air. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Pesta Sains Nasional yang dihadiri oleh siswa dan guru dari berbagai daerah di Indonesia. Seminar dilaksanakan di Auditorium Comon Class Room, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Sabtu (2/11/2019) dengan tujuan untuk memotivasi dan mensosialisasikan sistem pembelajaran yang sesuai untuk generasi milenial.
Saat siswa sedang berkompetisi dalam kegiatan Pesta Sains Nasional, para guru pendamping difasilitasi untuk mengikuti seminar keguruan ini.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 270 peserta yang terdiri dari guru SMA dari berbagai provinsi di Indonesia. Turut hadir juga Dr Sri Nurdiati selaku Dekan FMIPA IPB University. Dalam sambutannya, Dr Sri Nurdiati menyampaikan pentingnya peran guru bagi perkembangan generasi bangsa Indonesia.
“Sebagai guru kita berkesempatan untuk menyiapkan generasi lebih baik. Harapannya siswa kita menjadi pemimpin-pemimpin bangsa ini. Mari kita persiapkan dengan baik,” ungkap dosen IPB University dari Departemen Matematika ini.
Selain itu ia juga memaparkan waktu semester genap penting bagi siswa kelas 12 untuk mempersiapkan diri menyongsong jenjang pendidikan selanjutnya. Guru harus terus giat untuk membesarkan dan menyiapkan siswa untuk masuk ke perguruan tinggi.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri Namin AB Ibnu Solihin, founder motivasi pendidikan.com. Namin adalah seorang praktisi dan profesional dalam bidang motivasi pendidik. Pembicara kedua adalah Dedi Dwitagama, peraih Guru Era Baru Award Indonesia 2012.
Pemateri pertama memaparkan pentingnya perubahan metode pembelajaran menyesuaikan siswa generasi milenial. Guru diharapkan bisa menjadi pendidik sekaligus teman belajar yang dekat dengan siswa. Berbagai macam inovasi harus dilakukan agar siswa nyaman dengan suasana pembelajaran.
“Era kini kita mengajar dimana siswa dalam kondisi lebih dekat dengan gadget. Pastikan kita lebih menarik dari konten yang biasa dilihat oleh siswa di gadgetnya” tutur Namin.
Ia memaparkan guru di era ini harus juga bisa dekat dengan teknologi. Menggunakan media sosial sebagai salah satu metode pembelajaran. Improvisasi dalam pembelajaran agar murid bisa terus fokus. Menggunakan video, fun game, ice breaking, sharing dan lainya.
Pemateri kedua, Dedi Dwigatama juga ikut mendorong guru menjadi pengajar milenial. Sehingga tugas-tugas yang diberikan juga harus milenial. Bahkan, ia biasa mewajibkan siswanya untuk membuat konten blog dan mengunggah vlog di youtube untuk tugas mata pelajaran. Hal ini agar pembelajaran bisa diterima oleh siswa milenial.
Acara ini diharapkan memberikan manfaat bagi para guru dalam menghasilkan output peserta didik yang sesuai harapan. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk support IPB University pagi pengembangan dunia pendidikan di Indonesia. Amin