Wisata

Ini Rute Menuju Situs Megalitik Cibalay di Gunung Salak Bogor

BOGOR-KITA.com  – Naskah ini ditulis oleh Rudy Hartono Natanegara on Monday, November 14, 2011 berjudul Jejak Megalitik Di Gunung Salak Bogor. Tulisan ini dinilai layak diangkat untuk lebih mengenal Situs Cibalay sekaligus bagaimana cara mencapai lokasi.

Dalam acara napak tilas ke-6 yang diadakan oleh group napak tilas dan didukung oleh Majalah Basa Sunda ‘Balebat’, kita disuguhkan oleh satu peradaban megalitik (masa batu besar) yang berusia sekitar 5.000 tahun, menurut penelitian yang telah ada.

Lokasinya berada di Gunung Salak, berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, tempatnya berdekatan dengan tempat pariswisata Curug Luhur.

Jika kita lihat plang di luar, kita akan melihat petunjuk “Situ Arca Domas” bahasa yang diartikan terdapat 800 arca (bahasa buhun), padahal tidak pernah ditemukan arca di situ, yang ada adalah sebuah catatan dari pihak kolonial Belanda.

Baca juga  Laporan Belum Selesai, Dana Bongkar Vila Liar Tak Cair

Situs Cibalay dilaporkan pertama kali oleh De Wilde (1830), kemudian Junghuhn (1844) lalu Muller (1856) dan yang terakhir oleh N.J. Krom dalam “Rapporten Oudheidkundigde Dienst” tahun 1914.

Untuk mencapai lokasi ke Komplek Situs Cibalay, kita melewati jalan aspal dengan kualitas sederhana sepanjang sekitar 2 km, kemudian berjalan kaki mendaki sekitar 30-50 menit (2-3km). sStus Punden Pasirmanggis I berada di areal sempit dan diapit oleh 3 jurang, punden berundak 3 berukuran 5 X 3 meter ini menghadap utara, sekitar 14 batu nangtung (menhir) berbagai ukuran terdapat di sana.

Lalu ke sebelah bawahnya kita temukan Punden Pasir Manggis II, teras yang sudah tidak utuh lagi, dan batu-batu penyusunnya telah hilang, yang tersisa hanya sebagian dan beserta batu tangtung sebanyak 2 buah. Hal itu mungkin terjadi karena Gunung Salak pernah meletus sekitar tahun 1.600, yang beritanya memporakporandakan Kota Batavia.

Baca juga  200 Paket Bantuan Vinus Care untuk Korban Banjir Bandang Gunung Mas

Perjalanan selanjutnya kita ke situs di bawahnya, di sinipun terdapat barisan batu yang tertata rapih dan banyak batu tangtung.

Situs yang paling besar terdapat di bawahnya, yaitu Situs Cibalay. Mnurut Pak Inochi (budayawan Bogor dan dosen di beberapa universitas), situs ini beliau teliti sekitar tahun 1974 dengan perjalanan sekitar 2 hari, karena rapatnya pepohonan saat itu yang menjadi cirinya adalah sebuah pohon menyan (saat ini masih ada).

Beliau sampaikan bahwa keberadaan situs ini lebih tua dari masa kerajaan sunda lama, maupun pengaruh Hindu Budha atau yang lain, karena setelah diteliti dari batuannya berumur sekitar 5.000 tahun, sebelum ada suku-suku seperti sekarang, Sunda, Madura, dan lainnya.

Baca juga  Tergulung Covid-19, Disperdagin Kabupaten Bogor Terus Bangkitkan Usaha Kecil

Kita berharap ke depan, melalui kegiatan ini menjadi inisiasi dan perencanaan pengelolaan sejarah dan peninggalan budaya secara terpadu. Saya mengusulkan untuk dibentuk kelompok kerja guna menyusun draft kegiatan, sehingga bisa disinergikan kepada bidang yang ada dalam pemerintahan semisal Dinas Budpar, Taman Nasional Gunung Salak, Departemen Pendidikan, LSM, DPRD, para ahli sejarah, ilmuwan, sehingga kita memiliki sebuah grand design pengelolaan. Salah satunya membuat guiding book yang bisa menjadi literatur pemerhati sejarah dan budaya di dunia.

Kita menyaksikan peradaban yang berkembang saat itu, mungkin bisa menjadi satu motivasi buat kita untuk membentuk national character building serta pengembangan yang memberikan manfaat lebih kepada masyarakat sekkitarnya dengan pemberdayaan program yang direncanakan. kita berharap banyak. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top